Singapura Deteksi 53 dari 65 Kasus Impor Varian Omicron

Tidak disebutkan dari negara mana kasus impor Varian Omicron di Singapura berasal

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Des 2021, 09:21 WIB
Diterbitkan 24 Des 2021, 08:00 WIB
Jelang Natal, Begini Suasana Bandara Changi Singapura di Tengah Pandemi COVID-19
Orang-orang berada di terminal 3 Bandara Changi Singapura (7/12/2020). Bandara Changi Singapura tampak sepi jelang menyambut Natal di Tengah Pandemi COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Singapura - Sebanyak 53 dari 65 kasus impor Varian Omicron yang dikonfirmasi tiba di Singapura, melalui jalur perjalanan yang divaksinasi atau masuk tanpa karantina (vaccinated travel lane atau VTL).

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada Kamis, 23 Desember 2021, mengatakan, dari 53 kasus impor Omicron yang masuk melalui VTL, sebanyak 41 infeksi terdeteksi saat tiba di Singapura, melalui pemeriksaan tes polymerase chain reaction (PCR).

Sebanyak 12 infeksi yang tersisa, lanjut MOH, menyusul terdeteksi melalui rezim pengujian yang ditingkatkan bagi pelancong VTL, atau masuk tanpa karantina.

Dikutip dari situs Channel News Asia pada Jumat, 24 Desember 2021, MOH menjelaskan bahwa lebih dari 90 persen kasus Omicron yang masuk melalui VTL adalah warga Singapura yang kembali, penduduk tetap, dan penduduk jangka panjang.

Namun, disebutkan dari negara mana kasus impor Varian Omicron yang dikonfirmasi berasal.

Pada Senin, 20 Desember 2021, MOH melaporkan bahwa 71 kasus COVID-19 Omicron yang dikonfirmasi telah terdeteksi di Singapura, termasuk 65 infeksi impor dan enam infeksi lokal.

Lebih lanjut MOH, mengatakan, pihaknya sedang mengamankan kasus Omicron melalui pelacakan kontak aktif guna mengurangi penularan varian satu ini selanjutnya.

"Kontak dekat dari kasus Omicron yang dicurigai dan dikonfirmasi akan ditempatkan pada karantina 10 hari di fasilitas khusus, untuk meminimalkan penularan," kata MOH.

 


Cegah Penyebaran Omicron, VTL Dibekukan

Guna membatasi paparan kasus impor Varian Omicron, Singapura per Kamis, 23 Desember 2021, membekukan semua penjualanan dengan tiket baru bagi penerbangan dan bus VTL.

Ketentuan ini berlaku hingga 20 Januari 2022 di tengah penyebaran Varian Omicron yang begitu cepat di banyak negara.

Singapura memiliki VTL dengan lebih dari 20 negara dan wilayah, termasuk Australia, Jerman, Indonesia, Italia, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.

Di bawah skema VTL, calon pelancong yang divaksinasi pada penerbangan dan bus yang ditunjuk dapat memasuki Singapura tanpa menjalani karantina.

Namun, tetap diharuskan menjalani swab test PCR sebelum keberangkatan atau antigen rapid test dalam waktu dua hari, sebelum keberangkatan ke Singapura.

Setibanya di Singapura, pelancong masih harus menjalani tes PCR. Sementara yang datang melintasi Causeway dari Malaysia, perlu mengambil antigen rapid test (ART)

 


Harus Antigen Setiap Hari

Pelancong VTL harus menjalani ART setiap hari hingga hari ke-7 masa rawat inap mereka. Pada hari ke-2, 4, 5, dan 6, mereka diwajibkan untuk menyerahkan hasil ART secara daring (online), menggunakan tautan (link) yang akan dikirimkan kepada mereka.

Pada hari ke-3 dan 7, antigen rapid test harus dilakukan di bawah pengawasan di pusat tes gabungan atau pusat tes cepat.

 


Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya