Gejala Sedikit Beda dengan Delta, Ini Jurus Kemenkes Hadapi Omicron

Dari 414 kasus varian Omicron terdeteksi di Indonesia gejala yang muncul adalah tanpa gejala dan cenderung ringan, Menkes mengatakan ubah strategi dalam hadapi varian B.1.1.529.

oleh Diviya Agatha diperbarui 10 Jan 2022, 21:08 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 17:06 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin update Omicron dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 3 Januari 2022. (Tangkapan Layar YouTube Perekonomian RI)
Menkes Budi Gunadi Sadikin update Omicron dari Istana Kepresidenan Jakarta.. (Tangkapan Layar YouTube Perekonomian RI)

Liputan6.com, Jakarta Sudah ada 414 kasus varian Omicron di Indonesia, 31 diantaranya merupakan transmisi lokal. Kementerian Kesehatan sudah melakukan analisis terhadap kasus varian yang ada di Indonesia ini hasilnya hanya dua kasus sedang yang membutuhkan bantuan oksigen.

Melihat data yang ada untuk sementara, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa gejala varian Omicron cenderung tidak separah Delta. 

"Walaupun Omicron ini cepat transmisinya tapi relatif lebih ringan dari severity atau keparahannya," ujar Budi dalam keterangan pers Evaluasi PPKM pada Senin, (10/1/2022).

Maka berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun melakukan penyesuaian jurus untuk menghadapi varian yang kasus aktifnya kini mendominasi di Indonesia.

"Memang kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi dari Delta. Tetapi yang dirawat jauh lebih sedikit. Sehingga strategi layanan kesehatan akan digeser," kata Budi.

"Sebelumnya fokus ke rumah sakit, sekarang fokusnya ke rumah karena akan banyak orang yang terkena dan tidak perlu ke rumah sakit," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kerja sama dengan 17 penyedia telemedisin

Terkait hal ini, Budi juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah melakukan kerja sama dengan 17 layanan telemedisin.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah tetap mendapatkan pelayanan dengan yang seharusnya.

"Kami juga sudah bekerja sama dengan 17 platform telemedisin untuk memastikan agar orang yang harus dirawat di rumah tetap bisa mendapatkan akses untuk konsultasi kedokteran dan juga mendapatkan akses untuk delivery obatnya," kata Budi.

Tak hanya itu, Budi menambahkan, pemerintah juga telah bekerja sama dengan Kimia Farma untuk memastikan obat-obatan tersebut bisa sampai pada pasien yang melakukan perawatan di rumah.


Infografis

Infografis Perluasan Telemedicine Gratis Pasien Isoman Covid-19 di Jawa-Bali. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Perluasan Telemedicine Gratis Pasien Isoman Covid-19 di Jawa-Bali. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya