Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang yang sudah pernah merasakan gempa mengaku menjadi lebih peka terhadap gempa. Misalnya, mereka menjadi lebih cepat dan lebih mudah untuk sadar ketika bumi mulai bergetar.
Ternyata, hal tersebut memang bisa terjadi lho. dokter spesialis neurologi RS Atma Jaya, Yuda Turana pun mengonfirmasi fenomena ini dan apa yang menjadi penyebabnya.
Advertisement
Baca Juga
"Benar, bila seseorang pernah mengalami gempa berulang, maka umumnya orang menjadi lebih sensitif terhadap gempa," ujar Yuda saat dihubungi Health Liputan6.com ditulis Rabu, (19/1/2022).
Advertisement
Yuda menjelaskan, aspek psikologis memainkan peranan yang besar terhadap keseimbangan seseorang. Itulah mengapa Anda bisa menjadi lebih cepat peka terhadap gempa jika sudah pernah merasakan sebelumnya.
"Besarnya pengaruh aspek psikologis terhadap keseimbangan. Dapat dirasakan juga pada seseorang yang misalnya takut jatuh di ketinggian," kata Yuda.
"Maka hal ini dapat mengakibatkan orang tersebut menjadi tidak seimbang," tambahnya.
Faktor kecemasan
Menurut Yuda, kecemasan memang menjadi salah satu faktor yang memiliki kaitan erat dengan keseimbangan seseorang. Itulah mengapa, pusing juga bisa ikut dirasakan pasca gempa.
Pusing pasca gempa juga dikenal dengan istilah post-earthquake dizziness syndrome (PEDS), yang mana juga dapat dipicu oleh stres psikologis yang muncul setelah gempa.
"Gangguan keseimbangan dapat diinduksi oleh stres psikologis pasca gempa," ujar Yuda.
Terlebih, panik dan cemas juga merupakan faktor penyebab terjadinya pusing pasca gempa atau pusing berputar.
"Berusaha untuk rileks dengan mengatur nafas. Tarik nafas dalam dan hembuskan perlahan. Semakin rileks, dizziness semakin berkurang," kata Yuda.
Advertisement