[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Tiga Dampak Tingginya Penularan COVID-19 di Masyarakat

Setidaknya ada tiga potensi bahaya dengan meningkat tingginya penularan COVID-19 di masyarakat. Salah satunya kemungkinan ada mutasi virus Corona.

oleh Prof Tjandra Yoga Aditama diperbarui 09 Feb 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 17:00 WIB
Prof Tjandra Yoga
Prof Tjandra Yoga Aditama (Foto: dok. Pribadi)

Liputan6.com, Jakarta Akhirnya pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di beberapa daerah di negara kita. Pembatasan sosial seperti ini memang amat diperlukan untuk menekan angka penularan COVID-19 di masyarakat yang terus makin tinggi dari hari ke hari.

Peningkatan level PPKM amat diperlukan karena setidaknya ada tiga potensi bahaya dengan meningkat tingginya penularan COVID-19 di masyarakat. 

Pertama, dengan makin banyaknya kasus COVID-19 maka secara proporsional akan makin banyak juga yang sakit sedang atau berat, atau setidaknya membuat beban pelayanan kesehatan makin meningkat.

Apalagi sudah dikabarkan dua hari yang lalu bahwa sudah mulai banyak petugas kesehatan yang tertular COVID-19. Artinya, penularan di masyarakat harus ditekan agar jumlah yang kasus sedang berat juga dapat dikendalikan dan pelayanan rumah sakit juga dapat lebih optimal. Jangan sampai kejadian Juni dan Juli tahun yang lalu terjadi lagi. 

Kedua, beberapa waktu yang lalu Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus secara jelas menyebutkan bahwa “more transmission of COVID-19 means more deaths". Kita dengan amat sedih mengetahui bahwa kemarin, 7 Februari 2022, ada 82 orang warga kita yang wafat akibat COVID-19. Angka ini meningkat lebih dari 15 kali dalam sebulan dari 7 Januari 2022 dimana kita bersedih karena 5 warga kita wafat ketika itu.

Pengendalian penularan COVID-19 di masyarakat merupakan salah satu upapa penting untuk menekan kasus berat yang dapat menimbulkan kematian. 

 

Ketiga, Kemungkinan Munculnya Mutasi Virus SARS-CoV-2

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Ketiga, kalau penularan di masyakat sedang tinggi seperti sekarang, maka virus harus bereplikasi untuk terus memperbanyak diri dalam penularan ini.

Pada waktu virus bereplikasi maka dapat saja terjadi mutasi, dan kalau mutasi berkepanjangan maka ini dapat berpotensi menimbulkan varian baru.

Jadi, pengendalian penularan di masyarakat juga akan amat berperan untuk mencegah timbulnya lagi varian-varian baru di masa datang.

 

Prof Tjandra Yoga AditamaDirektur Pasca Sarjana Universitas YARSIMantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit & Kepala Badan Litbangkes Kemenkes RI

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya