Tiga Kelompok Bahasa Cinta yang Dianggap Cocok untuk Saling Mengisi

Terdapat tiga kelompok bahasa cinta yang dianggap cocok untuk bersama.

oleh Diviya Agatha diperbarui 11 Mar 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2022, 20:00 WIB
Jangan Cuma Minta, Ayo Berikan 9 Hal ini Saat Pacar Lagi Bad Mood
Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Ariana Prestes)

Liputan6.com, Jakarta Keinginan untuk mencintai dan kembali dicintai merupakan bagian dari naluri manusia. Apalagi jika keduanya bisa saling mengisi dan melengkapi.

Ketika Anda dan pasangan saling selaras dengan kebutuhan emosional satu sama lain, hubungan pun dianggap bisa terasa lebih kokoh. Hal ini biasanya dapat dilihat lewat bahasa cinta (love language) yang dimiliki.

Menurut penulis Gary Chapman, bahasa cinta dapat membantu manusia untuk lebih memahami bagaimana untuk mencintai orang-orang yang ada dalam hidup Anda, terutama pasangan.

"Masih memungkinkan untuk Anda dan pasangan memiliki bahasa cinta yang sama, tapi akan lebih baik apabila Anda menemukan seseorang dengan bahasa cinta yang bisa melengkapi Anda," kata Gary dikutip Bustle, Jumat (11/3/2022).

Terlebih menurut pelatih hubungan, Thalia Ouimet, perbedaan bahasa cinta yang tidak selaras dan saling mengisi juga dapat menciptakan konflik dalam hubungan. Itulah mengapa penting untuk memahami bahasa cinta satu sama lain.

"Jangan pula berasumsi bahwa pasangan memiliki bahasa cinta yang sama dengan Anda. Jadi penting untuk mendiskusikan bagaimana Anda dan pasangan biasanya menunjukkan dan menerima cinta," kata Thalia.

Lalu, bahasa cinta apa sajakah yang dianggap cocok satu sama lain? Berikut diantaranya.

1. Words of Affirmation & Quality Time

Dua bahasa cinta ini dianggap bisa menjadi pasangan yang saling melengkapi. Hal ini dikarenakan ketika satu pihak merasa dicintai dengan menghabiskan waktu bersama, akan ada banyak ruang juga untuk terbukanya percakapan secara mendalam.

"Keduanya cocok karena masing-masing akan merasa aman dan dihargai atas upaya mereka. Ada baiknya juga untuk melakukan percakapan terbuka tentang bagaimana mereka menerima cinta secara berbeda dan berusaha untuk mencintai pasangan sebagaimana mereka ingin dicintai," ujar Thalia.

2. Acts of Service & Receiving Gifts

Keduanya bisa berpotensi untuk berkembang karena keduanya akan merasa dihargai lewat pertukaran hadiah dan adanya pasangan yang membantu mereka.

"Pasangan ini bisa bekerja sama dengan baik. Seperti misalnya kalian sedang kehabisan susu untuk membuat kopi di pagi hari, maka salah satu bisa pergi ke toko dan membelinya," kata Thalia.

"Membelikan sesuatu ke toko merupakan tindakan melayani (acts of service) dan memberikan hadiah yang terjadi secara sekaligus," tambahnya.

Sehingga keduanya bisa berlangsung secara bersamaan dan keduanya bisa merasa saling melengkapi satu sama lain.

3. Physical Touch & Quality Time

Bahasa cinta ini dianggap cocok karena Anda dan pasangan bisa menghabiskan waktu bersama dan sentuhan fisik juga bisa saling tercipta.

"Misalnya, Anda dan pasangan bisa menghabiskan waktu untuk menonton film bersama sambil berpelukan. Kedekatan emosional juga bisa dengan mudahnya terbangun dari aktivitas tersebut," ujar Thalia.

Thalia menambahkan, jika Anda telah menikah, maka Anda pun bisa menghabiskan waktu untuk berpelukan dan melakukan percakapan sebelum atau sesudah berhubungan seks.

Hal tersebut dianggap menjadi cara yang baik untuk mengekspresikan kedua bahasa cinta ini.

Infografis

Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru
Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya