Paspampres Tebar Garam di Sekitar Tenda Jokowi, Ahli: Tidak Berpengaruh Terhadap Ular

Penjelasan ahli terkait pengaruh garam terhadap ular.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 15 Mar 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2022, 17:00 WIB
Saat Jokowi Berkemah di Sekitar Titik Nol IKN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di depan tenda saat bermalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). (FOTO: Setpres/Agus Suparto)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bermalam di Titik Nol Ibu Kota Nusantara atau IKN pada Senin, 14 Maret 2022. Tenda sederhana pun disediakan untuk tempat beristirahat bagi kepala negara.

Menurut Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI Tri Budi Utomo, pihaknya telah memastikan pengamanan level VVIP agar kepala negara tetap aman selama menginap. Khususnya, pada area di sekitar tenda yang dekat dengan hutan belantara.

Salah satu upaya pengamanan yang dilakukan adalah dengan menyebarkan garam di sekitar tenda. Hal ini dilakukan guna mencegah datangnya hewan melata termasuk ular.

"Sekitar VVIP sudah kita sebarkan juga seperti garam dan sebagainya untuk mengantisipasi binatang melata," kata Tri dalam keterangan pers yang diterima, Senin (14/3/2022).

Menanggapi hal ini, dokter hewan Nur Purba Priambada mengatakan bahwa pemberian garam tidak memberi pengaruh apapun terhadap ular.

“Secara ilmiah pun memang tidak ada efeknya sebagai repellent/penolak. Memang pemberian garam ke hewan-hewan tertentu seperti siput, lintah, akan berefek fatal ke hewan-hewan tersebut. Tapi tidak berlaku untuk ular,” kata dokter yang akrab disapa Purbo kepada Health Liputan6.com, Selasa (15/3/2022).

Simak Video Berikut Ini

Pencegahan

Purbo menambahkan, beberapa jenis ular cukup adaptif di lingkungan manusia. Pasalnya, secara historis “mungkin” mereka memang hidup di tempat tersebut sebelum dibuat pemukiman.

Dengan kata lain, pemukiman manusia tersebut bisa saja memang habitat ular dan satwa lain sejak dulu. Namun, bisa juga sekadar melintas, mencari makan, atau bahkan bertelur.

Untuk langkah pencegahan, menjaga kebersihan tenda dan sekitarnya, diakui Purbo dapat dilakukan.

“Sebagai pencegahan salah satunya menjaga kebersihan karena tumpukan sampah organik kadang bisa menarik hewan yang kebetulan jadi mangsa si ular. Selain itu, tumpukan-tumpukan benda bekas kandang juga dijadikan pilihan ular untuk berlindung.”

Dalam konteks berkemah, pencegahan juga bisa dilakukan dengan selalu menutup tenda. Ia juga menyarankan, sebaiknya mengenakan baju yang tertutup dan menggunakan sepatu ketika berkemah.

Jika Bertemu Ular

Lebih lanjut, pria yang rajin menuliskan pengalamannya di laman piyopikavet.wordpress.com membagikan kiat ketika bertemu ular.

“Ketika tiba-tiba bertemu ular saat berkemah, sebaiknya tetap tenang dan tidak melakukan gerakan tiba-tiba.”

“Berdiam sambil memerhatikan si ular apakah dia bergerak menjauh atau mendekat, sambil kita juga memerhatikan area sekeliling. Jika memang kita ingin menghindar, menghindarlah pelan-pelan agar tidak mengancam si ular.”

Umumnya kecelakaan gigitan ular terjadi karena ular merasa terancam dengan gerakan panik kita, tutup Purbo. 

Infografis Teror Ular Kobra

Infografis Teror Ular Kobra
Infografis Teror Ular Kobra. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya