Liputan6.com, Jakarta Penyakit tidak menular (PTM) disebut oleh Dr Rimbawan masih menjadi ancaman dunia yang berperan sebagai penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Menurut dia salah satunya adalah penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner atau jantung iskemik.
Dijelaskan Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition itu bahwa berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 17 juta di dunia mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah.
Baca Juga
Dan, lanjut Rimbawan, data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) 2018, angka pasien penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Advertisement
"Setidaknya, 15 dari 1.000 orang atau sekitar dua koma tujuh juta sekian individu di Indonesia menderita penyakit jantung," kata Rimbawan dalam sebuah webinar baru-baru ini.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa peningkatan angka penyakit tidak menular di Tanah Air menjadi tinggi, salah satunya dipicu oleh konsumsi makanan tinggi lemak dan kurangnya melakukan aktivitas fisik.
Rimbawan, mengatakan, orang yang tidak aktif hampir dua kali lipat lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada mereka yang lebih aktif.
"Fakta tersebut menunjukkan betapa pentingnya olahraga untuk mencegah penyakit kardiovaskular," Rimbawan menambahkan.
Oleh sebab itu, Rimbawan kembali mengingatkan pentingnya mengatur pola hidup seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat.
Dengan begitu tanpa sadar akan berdampak pada tubuh orang yang melakukannya.
"Bahkan dengan mencoba melakukan olahraga kardio selama dua minggu, latihan akan lebih mudah, dan tidak membuat mengganggu aktivitas sehari-hari," ujarnya.
Â
Atur Pola Makan
Seperti halnya mengatur pola makanan dalam jumlah sesuai kebutuhan tubuh, Rimbawan mengimbau untuk mengatur gizi yang seimbang dalam setiap menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Di antaranya memperbanyak konsumsi buah dan sayur disertai penurunan konsumsi daging, konsumsi protein bermutu tinggi.
Tidak hanya itu, penuhi kebutuhan cairan dengan konsumsi cairan setara delapan gelas air, selain itu perlu memerhatikan asupan beberapa vitamin dan mineral yang berperan dalam imunitas tubuh khususnya vit A, vit C, vit D, vit B6, vit B12, folat, Se, Zn , Cu dan Fe.
Â
Â
Advertisement
Atur Pola Olahraga
Begitu juga dengan aktivitas fisik. Menurut Rimbawan, aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila dilakukan minimal tiga sampai dengan lima hari dalam seminggu dengan durasi selama 30 menit setiap harinya.
Menurut Rimbawan, orang yang melakukan aktivitas fisik aktif selama tujuh jam dalam tujuh minggu mempunyai risiko 40 persen lebih rendah mengalami kematian dini dibandingkan mereka yang melakukan aktivitas fisik kurang dari 30 menit seminggu.
Dia, mengatakan, banyak sekali penurunan risiko penyakit jika seseorang melakukan sedikitnya 2,5 jam senam aerobik yang sedang secara intensif (moderate-intensity aerobic physical activity) setiap minggu.
"Jadi, selain mengatur pola makan dengan nutrisi yang seimbang, lakukanlah hobi yang bermanfaat bagi jantung dan kesehatan," katanya.
"Bisa dengan berjalan, berlari, bersepeda, menari, berenang, dan apa pun yang membuat detak jantung Anda meningkat. Semua itu dapat berdampak positif pada kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan Anda sekarang dan di masa mendatang," pungkas Rimbawan
Â
Â
Selanjutnya
Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan Herbalife Nutrition mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat guna mengurangi angka penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, dan diabetes dengan berkontribusi pada kampanye gaya hidup sehat di Indonesia.
"Kami meyakini bahwa hidup sehat itu dibangun dari keseimbangan nutrisi dan olahraga teratur. Kami juga melakukan berbagai kampanye edukasi gaya hidup sehat yang selaras dengan misi perusahaan. Melalui sesi Nutrition Talk bersama ahli nutrisi kami yang rutin kami selenggarakan ini kami ingin mendorong masyarakat Indonesia untuk perubahan gaya hidup menjadi lebih sahat dalam jangka waktu yang panjang,"Â katanya.
Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita.
Menurunkan beban penyakit kardiovaskular di Indonesia, kata Andam Dewi, tidak hanya tugas salah satu pihak, tapi peran semua lapisan masyarakat.
"Sudah waktunya untuk kita berkomitmen untuk bersama-sama menurunkan insidensi dan beban penyakit kardiovaskular dimulai dari langkah yang sederhana," ujarnya.
Â
Advertisement