Update COVID-19 Hari Ini 18 Juni 2022: Bertambah Sebanyak 1.264 Kasus

Hari ini, kasus COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 1.264 kasus menurut data Kemenkes RI.

oleh Diviya Agatha diperbarui 19 Jun 2022, 21:20 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2022, 19:05 WIB
Rapid Test Gratis Covid-19 di Bundaran HI Jakarta
Petugas medis berjaga saat Rapid Test di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (26/5/2020). Rapid test ini dilakukan bertujuan mendeteksi serta memutus rantai penyebaran virus Corona (COVID-19) dan rapid test ini gratis dengan menunjukkan KTP. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Data yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) per Sabtu, 18 Mei 2022 menunjukkan adanya penambahan kasus COVID-19 sebanyak 1.264 jiwa.

Dengan tambahan ini, maka akumulasi kasus positif di Indonesia genap mencapai 6.066.908 kasus.

Sedangkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia hari ini berada pada angka 8.062 dengan kenaikan kasus sebanyak 736.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 523 sehingga akumulasinya menjadi 5.902.162.

Begitupun dengan pasien yang meninggal akibat virus SARS-CoV-2 yang ikut mengalami penambahan. Penambahannya ada sebanyak 5 kasus sehingga akumulasinya menjadi 156.684.

Data yang dibagikan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menunjukkan jumlah spesimen yang diperiksa yakni 63.109 dan suspek sebanyak 3.606.

Data tersebut juga menunjukkan 5 provinsi penyumbang kasus terbanyak dari transmisi lokal dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Kelimanya terdiri dari

- DKI Jakarta sebagai tingkat pertama dengan jumlah penambahan 733 kasus, dengan 696 transmisi lokal dan 37 PPLN.

- Jawa Barat dengan 200 kasus baru, dengan 200 transmisi lokal dan 0 PPLN.

- Banten dengan 142 kasus baru, 141 transmisi lokal, dan 1 PPLN.

- Jawa Timur dengan 73 kasus baru, dengan 72 transmisi lokal, dan 1 PPLN.

- Bali dengan 42 kasus baru, 39 transmisi lokal, dan 3 PPLN.

Sedangkan, provinsi lainnya terlihat tidak menunjukkan adanya penambahan kasus yang signifikan. Banyak provinsi yang juga tidak mengalami kenaikan kasus sama sekali.

Provinsi tersebut diantaranya adalah Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Capaian Vaksinasi Hari Ini

Data situasi COVID-19, Sabtu 18 Juni 2022 pukul 12.00 WIB juga melaporkan adanya capaian vaksinasi terbaru. Hari ini, capaian vaksinasi di Indonesia bertambah sebanyak 237.300 suntikan.

Rincian capaian tersebut yakni:

- Vaksinasi dosis pertama bertambah 35.392 suntikan, sehingga akumulasinya menjadi 201.131.104

- Vaksinasi dosis kedua bertambah 50.544 suntikan, sehingga akumulasinya menjadi 168.429.070

- Vaksinasi dosis ketiga bertambah 151.364 suntikan, sehingga akumulasinya menjadi 48.844.513

Berdasarkan adanya penambahan capaian vaksinasi ini, akumulasinya menjadi 418.404.687 dengan target sasaran vaksinasi RI ada sebanyak 208.265.720 jiwa.

Saat ini, kasus COVID-19 di Indonesia memang tengah mengalami kenaikan. Menteri Kesehatan RI mengungkapkan bahwa kenaikan kasus ini dipicu oleh subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5.

"Confirm, dipicu oleh varian baru. Ini juga terjadi di negara lain," ujar pria yang akrab disapa BGS tersebut usai Rapat Terbatas pada Senin, 13 Juni 2022.

Omicron BA.4 dan BA.5 sudah terdeteksi di Indonesia sejak akhir Mei di provinsi Bali. Hingga kini, sudah 20 orang yang terdeteksi dengan dua varian baru Omicron tersebut dan telah dinyatakan sembuh.


Testing yang Rendah

Saat ini, berbagai negara di dunia memang tengah mengalami kenaikan kasus COVID-19. Biang keroknya diperkirakan adalah subvarian Omicron terbaru BA.4 dan BA.5.

Berkaitan dengan hal tersebut, pemimpin teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Maria Van Kerkhove pun geram karena angka testing COVID-19 mengalami penurunan.

"Virus ini beredar pada tingkat yang cukup intens dalam tiga tahun menjadi pandemi," ujar Maria dalam konferensi pers WHO ditulis Selasa, 14 Juni 2022 lalu.

"Dan tanpa testing, tanpa sequencing, tanpa kesehatan masyarakat yang terukur, kita benar-benar bermain api karena kita tahu bahwa virus ini terus berkembang," Maria menegaskan.

Maria mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan 13 persen kasus di Amerika Serikat, 58 persen kasus di wilayah Mediterania Timur, dan 33 persen di Asia Tenggara.

"Jadi, ini masih jauh dari selesai," kata Maria.

Lebih lanjut Maria juga mengingatkan soal angka kematian yang masih tinggi hingga saat ini. Pekan lalu, 8.737 jiwa dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19.

"Penting untuk kita tetap mengambil langkah untuk menjaga diri kita agar tetap aman dan mengurangi peredaran virus ini dengan pedoman kesehatan yang sudah terbukti: menjaga jarak dan masker, serta menggunakan tes secara tepat," ujar Maria.


Omicron Jadi Varian Dominan di Dunia

Dalam kesempatan yang sama, Maria juga mengungkapkan bahwa saat ini Omicron BA.2 masih menjadi varian yang dominan di seluruh dunia. Namun peningkatan kasus Omicron baru yakni BA.4 dan BA.5 juga sedang terjadi.

Kabar baiknya, Maria menyampaikan, vaksin masih akan tetap efektif untuk mencegah seseorang agar tidak tertular COVID-19.

"Kabar baiknya vaksin masih terus bekerja, vaksin ini didasari oleh strain utamanya, yang mana secara signifikan dapat mengurangi rawat inap, masuk ke ICU, dan kematian," kata Maria.

Menurut Maria, masyarakat masih harus terus berjuang untuk melawan COVID-19 bersama-sama. Terlebih saat ini masyarakat masih memiliki banyak pilihan untuk dapat melindungi diri.

Seperti dengan menggunakan masker, jaga jarak, menghindari kerumunan, dan tetap melakukan testing.

"Ketahui apa risiko Anda, di mana Anda tinggal, dan ke mana Anda akan pergi dan mengambil tindakan untuk menurunkan risiko," ujar Maria.

"Kami tidak mengatakan untuk Anda berhenti bepergian atau berhenti bersosialisasi. Tapi lakukanlah seaman mungkin dengan cara-cara yang memang ada saat ini," sambungnya.

Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya