Liputan6.com, Jakarta Selain corat-coret tembok, salah satu kegiatan yang tak bisa lepas dari kebiasaan anak adalah menonton kartun. Yup, terkadang anak bisa menghabiskan banyak waktu untuk hanya sekadar menonton serial kartun kesukaan mereka di televisi lho! Apalagi di era sekarang, di mana dengan adanya akses internet, menonton kartun semakin mudah dilakoni anak-anak ya.
Tapi, kebiasaan mereka yang senang menghabiskan waktu menonton kartun harus diawasi ya! Jika kalian sudah berstatus sebagai orangtua, berhati-hati adalah kunci. Sebuah studi menunjukkan bahwa 85% struktur otak anak di umur 3-5 tahun sudah terbentuk secara optimal sehingga di umur ini, kita perlu berhati-hati dengan apa yang masuk secara visual ke anak-anak.
Baca Juga
Potensi Panutan Negatif
Sebagai orangtua, kita harus paham ya, tak semua itu baik untuk tumbuh kembang anak kita, termasuk kartun. Jika dilihat secara visual, memang, kartun dengan segala animasi lucunya bisa menghibur anak-anak.
Advertisement
Tapi, itu juga bisa berbahaya bagi anak-anak lho! Bayangkan saja, jika konten yang disajikan ternyata bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh orangtua, runyam bukan?
Kalau anak-anak sudah terpapar oleh kartun yang tidak mendidik, mereka akan memiliki rasa ragu terhadap pendidikan yang akan dijalaninya, pola pikirnya juga akan berubah, dan yang paling parah, dapat memicu sikap agresif dan menormalisasikan kekerasan dalam menyelesaikan sebuah masalah.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa 78% anak-anak terpengaruh efek psikologis setelah menonton kartun. Karakter dalam kartun yang anak tonton akan mempengaruhi proses kognitif mereka. Dan sebanyak 70% anak-anak juga mengubah bahasa serta perilakunya setelah menonton kartun.
Pilih Tontonan Positif
Walaupun ada dampak negatif yang ditimbulkan jika orangtua tidak mengawasi anak-anaknya dengan seksama, ternyata kartun juga memiliki dampak positifnya lho! Sebagai orangtua, kita harus memberikan pilihan kartun yang menyajikan konten positif di dalamnya.
Kalian harus memilih kartun yang mengajarkan anak untuk berbicara sopan, mengendalikan temperamennya, membantu orang tua, mendengarkan orang, hingga menjauhi perasaan negatif seperti benci dan iri. Karena, dengan memilih tontonan kartun semacam itu, ada banyak keterampilan positif yang akan dirasakan oleh anak.
Konten kartun dapat mengajari anak beberapa keterampilan positif seperti cara menjadi seorang pemimpin dan cara menganalisa suatu masalah serta risiko. Selain itu, kartun juga dapat memberikan pengetahuan umum seperti bahaya bermain listrik, tips menyeberang jalan serta membuat anak menyukai olahraga.
Manfaat ini tentunya dapat digunakan para orang tua untuk menggunakan pendekatan kartun untuk membuat pengalaman belajar anak menjadi lebih menyenangkan. Tidak terbatas pada kehidupan sehari-hari, namun juga dalam pembelajaran formal di sekolah.
Nah, untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan, kalian bisa menggunakan inovasi berupa video belajar animasi interaktif bagi pelajar SD lho! Dengan cara ini, anak jadi bisa meningkatkan semangat belajarnya lewat menonton film kartun dengan gambar animasi canggih dan jalan cerita yang seru. Dan cara ini juga memberikan materi tematik yang disesuaikan dengan kurikulum di sekolah.
Menariknya lagi, video belajar online beranimasi ini tak hanya menampilkan visual animasi yang baik, tapi interaktif juga llho! Video belajar online tersebut di dalamnya terdapat berbagai macam kuis yang perlu dipecahkan agar bisa mengalahkan musuh di video.
Seru kan cara belajarnya? Yup, dengan pola belajar seperti itu anak bisa merasa senang dalam pembelajaran yang dihalankannya, motivasinya terus terjaga, konsentrasi tetap ada, danorangtua tak perlu khawatir lagi dengan efek negatif dari kartun!
Â
(*)