Rambut Gatal-Gatal Bisa Jadi Kutuan atau Ketombean, Ketahui Masing-Masing Penyebabnya

Untuk mengetahui apakah rambut ketombean atau kutuan, cobalah untuk menyisir rambut.

oleh Iwan Tantomi pada 13 Feb 2023, 14:51 WIB
Diperbarui 13 Feb 2023, 14:59 WIB
Rambut Gatal-Gatal Bisa Jadi Kutuan atau Ketombean, Ketahui Perbedaan Penyebabnya
Credit: Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Ada momen di mana kadang rasa gatal-gatal mendera di rambut dan kulit kepala. Ketika hal tersebut terjadi, biasanya rambut sedang bermasalah. Penyebabnya pun bermacam-macam, tetapi besar kemungkinan karena kutuan atau ketombean.

Meski sama-sama bikin rambut gatal, nyatanya ketombe dan kutuan ini disebabkan oleh hal yang berbeda. Supaya bisa mendapatkan solusi yang tepat untuk menanganinya, ketahui perbedaan penyebab terjadinya ketombean dan kutuan berikut ini.

Cara Mengetahui Rambut Ketombean atau Kutuan

Bentuk telur kutu yang bersarang di rambut sekilas memang mirip seperti serpihan ketombe. Sama-sama berupa bintik-bintik putih dan menyebar di batang rambut. Namun, bila dilihat dengan detail, sebenarnya keduanya punya perbedaan.

Nah, untuk mengetahui apakah rambut ketombean atau kutuan, cobalah untuk menyisir rambut. Jika saat menyisir rambut terlihat serpihan putih yang berjatuhan, maka itu ketombe.

Sebaliknya ketika sisiran tak ada serpihan putih berguguran, besar kemungkinan yang ada di rambut adalah telur kutu. Ini karena telur kutu menempel kuat pada batang rambut, sehingga tak mudah jatuh saat disisir. Telur kutu hanya akan lepas, jika dilepaskan perlahan dari batang rambut.

Beda Spesifik Bentuk Ketombe dan Telur Kutu

Beda Spesifik Bentuk Ketombe dan Telur Kutu
Credit: Shutterstock.com

Lebih lanjut, secara spesifik ketombe biasanya berwarna lebih putih dibandingkan telur kutu. Warna ketombe yang putih ini pun akan terlihat jelas saat jatuh, terutama pada pakaian polos berwarna gelap.

Dari segi kondisi kulit kepala, saat berketombe biasanya kulit kepala cenderung bersisik atau berkerak. Kerak pada kulit kepala ini dapat mengelupas dan pecah, hingga menjadi bintik-bintik putih yang tak lain adalah serpihan ketombe. Sementara saat kutuan hal tersebut tak terjadi, karena gigitan kutu tak menyebabkan masalah seperti itu.

Penyebab Rambut Kutuan dan Ketombean

Seperti namanya, rambut kutuan disebabkan oleh kutu rambut yang bersarang di rambut dan kulit kepala. Salah satu jenis kutu yang sering bersarang dan bertelur di rambut adalah Pediculus humanus capitis.

Kutu rambut tersebut hidup sebagai parasit dengan menghisap darah dari kulit kepala. Saat menghisap darah, air liur dari kutu itulah yang menyebabkan iritasi dan gatal pada kulit kepala.

Sementara pada kasus ketombean bisa disebabkan karena beragam faktor. Bisa karena kebiasaan jarang mencuci rambut, sehingga minyak dan sel kulit mati menumpuk di kulit kepala dan berakhir dengan menyebabkan ketombe.

Selain itu, ketombe juga lebih rentan muncul pada kulit kepala yang terlalu sensitif dengan produk perawatan rambut. Munculnya ketombe ini juga bisa disebabkan karena jamur ragi bernama Malassezia yang berkembang biak di kulit kepala.

Cara Mengatasi Kutu Rambut dan Ketombean

Cara Mengatasi Kutu Rambut dan Ketombean
Credit: Shutterstock.com

Rambut yang ketombean bisa ditangani dengan menggunakan sampo anti ketombe. Biasanya, sampo anti ketombe ini mengandung asam salisilat, zinc pyrithione, selenium sulfida, ketoconazole, coal tar dan tea tree oil.

Adapun sampo yang digunakan untuk mengatasi masalah kutu rambut adalah sampo yang mengandung permethrin dan pyrethrin. Kedua kandungan tersebut efektif membasmi kutu dan telur-telurnya.

Supaya kutu mati, cuci rambut dengan sampo anti kutu tadi setelah 7-10 hari sejak penggunaan pertama. Gunakan juga sisir bergigi rapat dan datar, atau jika ada gunakan sisir serit, untuk menarik kutu dan telurnya keluar dari rambut dan kulit kepala.

Dari sini, bisa diketahui jika tak hanya penyebabnya saja yang berbeda, cara produk yang bisa digunakan untuk mengatasi kutuan dan ketombean pun tak sama. Jika kondisi ketombean dan kutuan begitu parah, sebaiknya datang ke dokter spesialis kulit untuk konsultasi dan mendapatkan penanganan lebih tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya