Liputan6.com, Jakarta Sosok dokter Mawartih Susanty yang meninggal di Kabupaten Nabire, Papua Tengah rupanya dikenal ramah dan selalu menolong orang. Dokter Mawar, begitu sapaan akrabnya, merupakan satu-satunya dokter spesialis paru di Nabire.
Kenangan sosok dokter Mawar ini disampaikan oleh Ketua IDI Cabang Nabire, Oktovianus Saranga. Oktovianus beserta IDI Cabang Nabire turut berduka atas kematian dokter Mawar yang terjadi pada Kamis (9/3/2023).
Baca Juga
Dokter Mawar ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya di Kompleks RSUD Nabire, Provinsi Papua Tengah. Semasa hidup, dokter Mawar sudah bertugas di Nabire sejak 5 tahun lalu.
Advertisement
Selama masa penugasan di Nabire pun dokter Mawar terkenal aktif di berbagai kegiatan edukasi yang digelar IDI dan pemerintah daerah setempat.
"IDI Cabang Nabire sangat berduka kehilangan almarhum Dr Mawartih Susanty, SpP. Beliau sudah berdinas sejak 5 tahun lalu di Nabire. Beliau tidak hanya dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire," tutur Oktovianus melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu, 11 Maret 2023.
"Beliau banyak berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan edukasi yang diadakan oleh IDI maupun pemerintah setempat. Beliau juga dikenal ramah dan selalu menolong orang."
Bantu Penyelidikan Meninggalnya Dokter Mawar
Oktovianus Saranga menambahkan, IDI Cabang Nabire siap membantu penyelidikan kematian dokter Mawar. Terlebih lagi, dari informasi yang beredar disebutkan dokter berinisial M di Nabire, Papua tewas dalam kondisi mulut berbusa di rumah dinasnya.
Polisi kini tengah melakukan penyidikan guna mengungkap penyebab kematian korban.
"IDI Nabire siap membantu penyelidikan penyebab meninggalnya beliau," tambah Oktovianus.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PB IDI Moh. Adib Khumaidi menegaskan, pihaknya juga akan mengawal investigasi penyebab kematian dokter Mawar. Ia meminta seluruh pihak menunggu hasil pemeriksaan autopsi.
“PB IDI sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Ketua IDI Cabang Nabire dan Ketua IDI Wilayah Papua dan akan terus mengawal investigasi penyebab kematian almarhumah dokter Mawartih," tegasnya.
"Mengenai informasi penyebab kematian yang beredar di media dan sosial media, kami meminta seluruh pihak untuk menunggu pengumuman hasil autopsi untuk menghindari misinformasi."
Advertisement
Dedikasi Dokter Mawar, Contoh Nyata Pengabdian
Salah satu rekan dokter Mawar, yakni dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar bercerita bahwa seharusnya almarhum Dokter Mawar bertolak ke Jawa.
Dalam unggahan Instagram pribadinya, dokter yang disapa dokter Ning mengatakan, Mawar tengah menunggu juniornya selesai sekolah spesialis paru untuk menggantikannya di Nabire.
Dokter Mawar tak ingin meninggalkan Papua sebelum juniornya tiba.
Dan, ironisnya hari ini sebenarnya jadwal beliau terbang ke Jawa untuk wawancara kerja. Tapi takdir berkata lain, tulis Ning.
Dokter Ning menyebut, dedikasi dokter Mawar di Nabire yang jauh di pelosok adalah contoh sebenarnya dari pengabdian.
Dokter ini adalah definisi yang sebenarnya dari pengabdian. Beliau seorang wanita, belum menikah, bukan orang asli Papua, mau bekerja di sana, di daerah yang kabarnya bukan daerah yang aman, dan beliau tidak mau meninggalkan Papua karena beliau adalah satu-satunya spesialis paru di sana, ucapnya.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)