Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 3,2 juta anak di seluruh Provinsi Jawa Barat sudah mendapatkan imunisasi polio dari target semula 3,9 juta anak. Imunisasi ini dilakukan dalam program serentak Sub PIN Polio tahap pertama yang dimulai pada 3 April dan akan berakhir 15 April 2023.
Menurut Ketua Tim Pelaksana Vaksinasi Polio Jawa Barat, Dedi Supandi, capaian ini mengisyaratkan Jawa Barat menjadi provinsi pertama yang terbebas dari penyakit polio.
Baca Juga
"Sudah tercapai 3,2 juta anak atau 82,7 persen, tinggal 700.000-an lagi," ujar Dedi ditulis Rabu, 12 April 2023.
Advertisement
Dedi mengatakan otoritasnya akan terus memaksimalkan pelaksanaan imunisasi polio hingga tahap pertama selesai. Target Sub PIN Polio di Jawa Barat, yaitu di angka 95 persen dari 3,9 juta anak hingga tanggal 15 April nanti.
Dedi juga menuturkan pada pekan ini akan dilakukan pembaruan data kembali usai tahap pertama pelaksanaan imunisasi polio. Menurutnya, hingga saat ini capaian tertinggi imunisasi polio ada di Kabupaten Majalengka dan terendah adalah Kota Depok.
"Yang paling tinggi Majalengka, yang rendah Kota Depok," kata Dedi.
Perbedaan Jumlah Target Imunisasi
Untuk Kota Depok, Dedi menyebut terdapat perbedaan jumlah target imunisasi Polio yang ditentukan dari Kementerian Kesehatan.
Saat ini diketahui Wali Kota Depok tengah mengajukan permohonan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar target imunisasi polio disesuaikan dengan hasil surveilans Kota Depok.
Pasalnya ucap Dedi, target yang ditentukan surveilans dengan Kemenkes berbeda, sehingga Wali Kota Depok mengajukan permohonan.
"Makanya Pak Wali Kota Depok sedang mengajukan permohonan targetnya disesuaikan dengan hasil surveilans Kota Depok," ucap Dedi.
Jabar Optimistis Jadi Provinsi Pertama Bebas Polio
Dedi menyebutkan sejauh ini belum ada penambahan kasus polio di Jawa Barat. Dedi menegaskan pihaknya optimistis Jawa Barat akan menjadi provinsi pertama yang keluar dari kasus polio.
"Tidak ada penambahan kasus. Jabar optimistis menjadi provinsi pertama yang akan keluar dari kasus polio karena akan segera selesai vaksinasinya," ujar Dedi.
Sebelumnya, sebanyak 546 ribu bayi lima tahun (balita) di Kabupaten Bogor menjadi target imunisasi saat digelarnya sub pekan imunisasi nasional (PIN) polio di seluruh daerah Jawa Barat pada 3 April 2023. Jumlah itu merupakan target sasaran sub PIN Polio terbesar.
Sedangkan daerah yang terendah target balita yang disasar vaksinasi adalah Kota Banjar sebanyak 12 ribu orang.
Menurut Dedi, untuk target jumlah seluruh balita yang diberikan imunisasi adalah 3,9 juta orang.
"Untuk pelaksanaan dari mulai pengerahan massa sampai dengan kita libatkan tidak hanya sektor - sektor yang kerap dilakukan semisal di Posyandu (pos pelayanan kesehatan terpadu). Ada juga tadi di lokasi keagamaan termasuk ke sektor - sektor pendidikan termasuk juga PAUD, RA dan TK. Itu merupakan salah satu strategi kita mendatang," ujar Dedi, dalam Japri Vol. 116 'Jabar Tanggap Polio' dicuplik dari akun YouTube Jabar ProvTV, Bandung, Senin, 3 April 2023.
Advertisement
Vaksinasi Polio Serentak untuk Cegah Penularan
Dedi mengatakan pelaksanaan vaksinasi polio dilakukan secara serentak untuk mencegah menularnya wabah penyakit yang dapat melumpuhkan organ tubuh ini.
Status penyakit polio di Jawa Barat ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) menyusul ditemukannya satu pasien terpapar positif polio di Kabupaten Purwakarta 14 Maret 2023.
"Kasus di Purwakarta itu merupakan keberhasilan surveilans yang begitu gencar dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Itu sangat diapresiasi karena kalau surveilans tidak gencar seperti itu dan pengiriman sampel tidak memenuhi target, saya pikir tidak akan ketemu kasus ini," kata Dedi.
Dedi menuturkan pengiriman sampel polio pada 2022 hanya 19 kabupaten dan kota yang memenuhi target yang telah ditentukan pemerintah pusat yakni 2 per 100 ribu. Untuk 8 kabupaten dan kota lainnya tidak memenuhi target.
Virus Polio di Purwakarta adalah Tipe 2
Virus polio yang ditemukan di Jawa Barat terang Dedi, merupakan tipe 2 yang tengah mewabah di Kabupaten Purwakarta. Padahal, virus polio tipe 2 yang pernah ditemukan pada 2006 telah tuntas di tahun 2014. Bahkan, vaksin untuk virus ini sudah dihanguskan pada 2016.
"Dan vaksin - vaksin yang sering diberikan sekarang ini hanya tipe 1 dan 3. Nah ini kejadiannya tipe 2, jadi kejadian luar biasa itu dinyatakan ada karena sebuah wabah beredar yang hadir kembali pada saat wabah itu sudah dinyatakan bebas," sebut Dedi.
Dedi menambahkan bahwa virus penyakit polio tipe 2 ini menyebar dan menular. Sehingga perlu dilakukan vaksinasi atau imunisasi polio.
Advertisement