Liputan6.com, Jakarta Komedian Nunung Srimulat tampil plontos alias gundul dalam video wawancara bersama Andre Taulany.
Wanita 52 tahun ini mengungkapkan menggunduli rambut gegara rontok efek kemoterapi. Seperti diketahui Nunung kini tengah berjuang melawan kanker payudara stadium dini.
Baca Juga
"Usai kemoterapi itu kan rambutnya habis, rontok. Nanggung, dibotakin aja sekalian, jadi biar tumbuh baru," kata Nunung dalam video yang tayang di Youtube Taulany TV ditulis Rabu, 26 April 2023.Â
Advertisement
Tampil plontos, Andre memuji seniornya itu. "Kamu tetap cantik lho... Kayak (penyanyi) Sinead O Connor," kata pria yang pernah jadi vokalis band Stinky itu.
Nunung pun bercerita bahwa sebenarnya rambut asli yang ia miliki panjang. Maka saat rambutnya dipotong apalagi hingga gundul, dirinya pun menangis. Bukan cuma Nunung, hairstylist di salon tersebut pun ikut menangis saat menggunduli rambut komedian itu.Â
"Pas dicukur nangis, rambutku kan segini (menunjukkan ke arah punggung). Yang motong juga nangis," katanya.
Canda Andre: Mirip Lato-Lato
Saat ciput merah yang menutupi kepala Nunung dibuka, Andre pun memberikan pujian. Menurut Andre, Nunung tampak pantas gundul usai menjalani kemoterapi.Â
"Kan ada tuh orang yang enggak pas ya kalau gundul, Mbak Nunung ini pantas digundul," katanya.
"Kalau lihat Mbak Nunung dari belakang kayak lato-lato," canda Andre yang juga membuat Nunung tertawa lebar.
Syuting Pakai Wig
Kanker serta kemoterapi tak membuat Nunung patah semangat. Ia tetap bekerja setiap hari karena terlibat dalam sebuah program acara di Bulan Ramadhan.
Dokter yang menanganinya pun mendukung Nunung untuk tetap bekerja meski sedang menjalani perawatan kemoterapi.
"Dokterku bilang, 'Kamu harus kerja. Sekarang orang yang kemo tetap bisa bekerja'," cerita Nunung.
Pekerjaan tersebut juga membantunya tetap bersemangat. Bahkan, efek kemoterapi yang membuat tulang-tulangnya menjadi sakit tidak begitu terasa kala syuting.
"Pas sampai lokasi (syuting) itu rasa sakit itu hilang dan aku benar-benar sampai selesai syuting enggak berasa apa-apa (tidak merasa sakit). Selesai syuting sampai rumah tidur," cerita Nunung antusias.
Untuk menutupi bagian kepala yang gundul, ia pun menggunakan wig alias rambut palsu. Tak memilih wig panjang, ia memilih wig pendek agar terasa lebih adem.
"Pakai wig itu kan panas ya, jadi pakai yang pendek, jadi lucu," tutur Nunung sambil tersenyum.
Â
Advertisement
Operasi dan Kemoterapi 4-6 Kali
Hasil pemeriksaan kanker menunjukkan sel kanker yang ada di payudara Nunung masih stadium dini. Namun, benjolan yang muncul dekat dengan puting payudara.
Maka itu dokter yang merawatnya menyarankan untuk melakukan kemoterapi terlebih dahulu dengan harapan kanker tersebut turun tidak mendekati puting.
"Jadi, kemoterapi itu untuk mempertahankan agar payudara tidak diangkat. Kalau puting diangkat itu riskan," cerita Nunung.
Setelah menjalani kemoterapi selama dua kali, rupanya langsung berdampak kepada benjolan tersebut.
"Benjolan kanker sudah turun sudah tidak dekat puting jadi sudah bisa dioperasi," tuturnya.
Ia pun merencanakan usai Lebaran ini bakal menjalani operasi pengangkatan benjolan di salah satu payudaranya itu.
Usai operasi, kemoterapi tetap dilanjutkan. Total ia bakal menjalani 4-6 kemoterapi.
"Setelah operasi, kemoterapi lagi supaya kankernya itu mati sampai akar-akarnya," tutur Nunung.
Setiap kali kemoterapi berlangsung sekitar delapan jam. Ia menghabiskan waktu saat kemoterapi dengan tidur dan makan. Selain itu, ia juga mengobrol dengan pasien kanker lain yang juga menjalani kemoterapi.
Â
Bisa Lewati Proses Ini, Nunung: Allah Mahabaik, Banget
Perjuangan Nunung untuk sembuh dari kanker payudara memang masih berjalan. Namun, kuat sampai di tahap ini Nunung merasakan kuasa Tuhan yang luar biasa.Â
"Alhamdulillah, aku bisa lewatin semua ini. Allah itu Mahabaik banget. Aku sakit tapi enggak yang benar-benar (terasa sakit)," tutur wanita yang namanya beken karena Srimulat itu.Â
Terlebih saat didiagnosis kanker payudara, dunia Nunung seakan runtuh. Ia terus menangis tanpa henti. Namun, seiring berjalannya waktu serta ada banyak dukungan dari keluarga dan kawan-kawan, semangatnya naik lagi. Terlebih bahagia adalah salah satu kunci agar sel kanker tetap tidur.
"Cancer itu kan musuhnya stres. Enggak boleh stres sama sekali. Kalau kita happy, mereka tidur," kata Nunung sambil tertawa.
Ia pun mengakui bahwa kemoterapi itu begitu menyakitkan. Tulang-tulangnya serasa mau lepas, tapi teknologi kedokteran kini makin canggih. Sudah ada obat untuk mengurangi efek dari kemoterapi.
"Kalau aku kan tulang yang diserang, tulangku kayak mau dilepas. Cuma ada obatnya, enggak seratus persen menghilangkan (rasa sakit) tapi mengurangi," tuturnya.
Advertisement