IDAI: Imunisasi Lengkap Jadi Modal Kualitas Hidup Anak di Masa Depan

Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi mengatakan, imunisasi telah terbukti berperan penting dan efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Pasalnya, imunisasi dapat mencegah beragam penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 09 Mei 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2023, 18:00 WIB
Hartono Gunardi
Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi mengatakan, imunisasi telah terbukti berperan penting dan efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Pasalnya, imunisasi dapat mencegah beragam penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Jakarta (8/5/2023), foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi mengatakan, imunisasi telah terbukti berperan penting dan efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Pasalnya, imunisasi dapat mencegah beragam penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). 

“Semakin lengkap imunisasi yang diberikan pada anak, maka semakin baik pula perlindungan kesehatan anak dan tentunya juga akan berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan,” kata Hartono dalam diskusi Pekan Imunisasi Dunia 2023 bersama GSK Indonesia di Jakarta Pusat, Senin, 8 Mei 2023.

Sayangnya, pandemi COVID-19 tiga tahun terakhir telah membuat sebagian orangtua menghadapi tantangan untuk memberikan imunisasi bagi buah hatinya. Padahal, jika banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap, kelak dapat berpotensi terjadi wabah berbagai penyakit (PD3I) yang dapat berakibat buruk terhadap kesehatan anak di masa depan.

Oleh karena itu, orangtua berperan penting dalam melakukan imunisasi kejar bagi anak-anaknya.

 “Bila imunisasi anak terlewat atau belum mendapatkan vaksin tertentu sama sekali karena beberapa hal, seperti sakit berat atau terlupa, disarankan untuk melakukan imunisasi kejar (catch-up immunization) agar anak dapat memperoleh imunisasi lengkap.”

Imunisasi kejar dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian beberapa jenis vaksin lainnya atau imunisasi rutin. Artinya, anak bisa mendapat suntikan vaksin lebih dari 1 kali dalam satu waktu. Misalnya dengan pemberian Vaksin Hexavalent yaitu kombinasi vaksin DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), Hib (Haemophilus influenzae tipe B), Hepatitis B dan Polio. 

“Maka dari itu, masyarakat harus betul-betul memahami bahwa hanya dengan Imunisasi Rutin Lengkap (IRL) anak-anak Indonesia terlindungi secara optimal dari PD3I, sehingga dapat tumbuh jadi generasi emas di masa mendatang,” ujar Hartono.

Penambahan Jumlah Imunisasi Rutin Wajib

Pekan Imunisasi Dunia 2023
Pekan Imunisasi Dunia 2023 GSK Senin (8/5/2023) Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Sebelumnya, pada pertengahan 2022, Kementerian Kesehatan telah menambahkan jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia, dari 11 antigen menjadi 14 antigen.

Tiga tambahan antigen ini adalah:

  • Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk mencegah penyakit pneumonia
  • Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare yang disebabkan oleh rotavirus
  • Vaksin Human Papilloma Virus (HPV) untuk mencegah kanker serviks.  

Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus memperluas akses imunisasi dasar lengkap kepada seluruh anak Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan. Orangtua juga dapat merujuk pada jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Upaya Pemerintah Jawab Tantangan Cakupan Imunisasi Nasional

Prima Yosephine
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, Prima Yosephine menjelaskan upaya pemerintah dalam menjawab tantangan cakupan imunisasi nasional dalam Pekan Imunisasi Dunia 2023 GSK Senin (8/5/2023) Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, Prima Yosephine menjelaskan upaya pemerintah dalam menjawab tantangan cakupan imunisasi nasional.

Menurutnya, pemerintah terus melakukan percepatan cakupan vaksinasi dengan mengupayakan setiap orang bisa memiliki akses yang sama sesuai jadwal terhadap imunisasi.

Pelaksanaan program imunisasi kejar bagi anak yang belum lengkap status imunisasinya atau yang belum pernah mendapatkan imunisasi meski usianya sudah lewat juga terus dilakukan.

“Tujuan akhir dari peringatan Pekan Imunisasi Dunia adalah agar lebih banyak anak, orang dewasa, dan masyarakat terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sehingga, memungkinkan mereka hidup lebih sehat.”

“Melalui momentum Pekan lmunisasi Dunia tahun 2023 ini, kami ingin mengajak semua pihak untuk terus mendorong edukasi publik guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap guna melindungi Generasi Emas Indonesia,” ujar Prima.

Investasi Terbaik dalam Kesehatan Global

Pekan Imunisasi Dunia 2023
Pekan Imunisasi Dunia 2023 GSK Senin (8/5/2023) Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Prima menambahkan, imunisasi merupakan salah satu investasi terbaik dalam kesehatan global. Dan memiliki peranan penting dalam mencapai 14 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). 

“Oleh karenanya, kami sangat mengapresiasi semua pihak yang sudah berpartisipasi aktif dalam mendukung program imunisasi nasional serta menyebarluaskan pesan positif tentang imunisasi,” imbuh Prima.

“Karena, kesuksesan program imunisasi nasional hanya bisa tercapai jika masyarakat percaya imunisasi merupakan solusi pencegahan penyakit yang aman dan efektif,” lanjutnya.

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya