Liputan6.com, Bandung Posyandu Erma yang berlokasi di Kelurahan Ledeng, Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa olahan ikan kepada balita. Makanan olahan ikan, khususnya menggunakan ikan patin ini demi meningkatkan gizi dan mencegah stunting pada anak.
Ketua Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK) Kelurahan Ledeng, Dewi Mulyaningsih Saputri menuturkan, program pemberian makanan olahan ikan ini dinamakan 'Gemerincing' (Gemar Makan Ikan Cegah Stunting).
Baca Juga
Komentar Pelatih Arab Saudi usai Dihajar Timnas Indonesia 0-2: Akui Skuad Garuda Main Bagus
Peluang Timnas Indonesia Menembus Putaran Final Piala Dunia 2026: Menilik Regulasi Kualifikasi Zona Asia
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Hari Ini 19 November 2024 Pukul 19.00 WIB
Program ini baru diluncurkan pihak Kelurahan Ledeng dan makanan pun dimasak langsung oleh ibu-ibu kader yang sudah terlatih.
Advertisement
“Sebelumnya, kami sudah latih kadernya terlebih dahulu. Jadi beberapa bulan ke belakang, kami training kader, olahan-olahan ikan yang memang bisa dikonsumsi balita lima tahun ke bawah kan,” tutur Dewi saat ditemui Health Liputan6.com di Posyandu Erma pada Rabu, 17 Mei 2023.
“Ilmunya kita bekali ilmu dulu. Setelah mereka mumpuni dengan pengetahuan baru, deh start (mulai) Gemerincing di Posyandu.”
Demi Kesehatan Balita
Ketika ditanya, ribet atau tidak? Dewi menjawab hal itu bukan masalah. Karena intinya adalah dari dan untuk warga serta kesehatan anak-anak mereka.
“Enggak ribet, Insya Allah. Karena untuk warga dan warga juga dan kesehatan balita juga. Ini dibuat subuh, start-nya Posyandu baru periode bulan Mei ini,” ucapnya.
“Kami start dari hari Senin dan terakhir Sabtu. Tapi untuk bulan kemarin, kami sudah mulai juga yang ibu asuh stunting, jadi kami support (dukung) satu kilo ikan untuk sasaran balita yang rawan stunting di Kelurahan Ledeng.”
Dukungan dari Pasar Ikan, Harga Jadi Murah
Soal pasokan ikan, Dewi Mulyaningsih Saputri mengaku tak perlu cemas. Ini lantaran ada dukungan dari pasar ikan setempat.
Kerja sama juga dilakukan Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan untuk mengupayakan penyediaan ikan. Harga ikan pun menjadi lebih murah karena ikan dibeli dalam jumlah besar.
“Kebetulan kemarin kerja sama Dinas Kesehatan juga Dinas Perdagangan. Ada pasar ikan, murah ikannya. Terus ada donatur,” jelas Dewi.
“Jadi ya sudah cocok saja. Mereka support ikan banyak, se-kecamatan, kami beli 53 kilo ikan untuk balita yang rawan stunting.”
Tiap Posyandu Beri Makanan Olahan Ikan
Kepala Puskesmas Cipaku Verawati menambahkan, pemberian makanan olahan ikan berkolaborasi antara Puskesmas dan Posyandu. Setiap Posyandu di Kelurahan Ledeng khususnya kini mulai melakukan pemberian makanan olahan ikan kepada balita.
“Kebetulan pihak kelurahan launching program Gemerincing. Kami juga memang kolaborasi. Jadi di Posyandu ini enggak cuma satu program aja yang kami lakukan, tapi banyak program,” tambahnya.
“Salah satunya, cara mencegah stunting dan ini sesuai dengan program dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Tiap Posyandu di wilayah kami itu untuk PMT-nya berupa olahan ikan.”
Advertisement
Support Pemerintah Soal Penanganan Stunting
Lantas bagaimana ide ‘Gemerincing’ muncul? Dewi Mulyaningsih Saputri mengatakan, ide itu dari merespons upaya Pemerintah yang sedang gencar penanganan stunting.
“Kami support (dukung) isu yang lagi dihadapi Pemerintah, yang lagi aktif kan penanganan stunting. Kita ada target kurang lebih 2024, penurunan angka stunting dan itu disupport oleh seluruh mitra Pemerintah, salah satunya kami,” katanya.
“Jadi, PKK kelurahan sendiri akhirnya menggagas ‘Gemerincing’ dan juga BUAS, yaitu Ibu Asuh Stunting. Programnya di Posyandu, pemberian makanan tambahan berupa olahan ikan.”
Untuk program Ibu Asuh Stunting menyasar balita yang rawan dengan gizi buruk. Sementara ‘Gemerincing’ untuk balita maupun anak dengan gizi buruk atau yang sehat.
Ikut Dukung Program Gemar Ikan Milik BKKBN
Selain makanan olahan ikan, Posyandu di wilayah kerjanya juga mendukung pemberian makanan dari sumber protein lain. Sebut saja, tempe dan telur.
“Kan sumber protein banyak ya, ada tempe, tahu, telur. Tapi kami support dari Bangga Kencana juga. Bangga Kencana kan punyanya program BKKBN, mereka programnya ‘Gemari’, Gemar Ikan. Kami support aja program itu, jadi nyambung ke sana,” pungkas Dewi.