Tersisa 1,5 Tahun Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen, BKKBN Minta Pemda Perkuat Intervensi Lapangan

Tenggat waktu pengentasan stunting untuk mencapai target 14 persen tersisa 1,5 tahun lagi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi anak stunting
Ilustrasi anak (Foto: Pixabay/PixelLoverK3)

Liputan6.com, Jakarta - Tenggat waktu pengentasan stunting untuk mencapai target 14 persen tersisa 1,5 tahun lagi. Untuk itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) meminta seluruh pemerintah daerah (pemda) mengebut upaya tersebut melalui penguatan intervensi sensitif maupun spesifik di lapangan.

"Waktu kita hanya tersisa 1,5 tahun lagi, agar target 14 pesen tercapai sesuai arahan Bapak Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, agar tujuh poin utama yang menjadi sumber-sumber yang bisa mempercepat penurunan stunting harus dicermati oleh para Satgas," ujar Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus Rayanto, Rabu (17/5), dilansir Antara.

Intervensi lapangan yang harus ditingkatkan, kata Tavip, yakni penguatan pendataan agar setiap keluarga yang berisiko stunting bisa terdeteksi dengan baik dan pemberian bantuan sesuai target.

Tavip menilai, sebaik apa pun rangkaian kegiatan percepatan penurunan stunting yang dilakukan, tidak akan bermakna jika tidak ada makanan bergizi dan sehat yang sampai pada keluarga berisiko stunting.

Menurutnya, untuk memenuhi pendamping makanan tambahan (PMT), setidaknya ada empat sumber pendanaan.

"Untuk memenuhi Pendamping Makanan Tambahan (PMT) ini, maka paling tidak kita dapat mendeteksi empat sumber pendanaan, yaitu dana desa, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS)," ujarnya.

Intervensi data yang bertujuan menemukan tata laksana yang tepat juga perlu dilakukan secara rutin melalui pelaksanaan audit kasus stunting.

Minta TPK Lakukan Pendampingan Intensif

Personel Tim Pendamping Keluarga (TPK) pun diharapkan bisa memberikan pendampingan intensif agar keluarga berisiko stunting bisa benar-benar terhindar dari risiko stunting.

Tavip meminta agar BKKBN Perwakilan Provinsi melaksanakan minilokakarya di kecamatan menghandirkan pemateri semisal kepala puskesmas, kepala KUA, dan penyuluh keluarga berencana guna meningkatkan kemampuan para kader lapangan.

"Dengan dilaksanakan setiap bulan secara rutin dan konsisten, diharapkan berbagai masalah, kendala dan hambatan dapat dipecahkan dan diselesaikan," ujarnya.

 

Minta Pemda Gerakkan Seluruh Dinas

Tavip meminta pemerintah daerah menggerakkan seluruh dinas yang dapat berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting di daerah seperti Dinas PU, Dinas Pangan atau pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas KB dan dinas terkait lainnya.

Ia juga mengajak tiap pihak bergabung dalam program BAAS yang mengajak masyarakat secara sukarela berpartisipasi dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.

"Saya harap ini cepat dilaksanakan oleh Satgas Stunting. Secara pentahelix, semua pihak diajak untuk bersinergi bersama-sama mengecek yang tujuh hal tadi yang ditekankan oleh Kepala BKKBN," ucap Tavip.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya