Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meluncurkan Rekomendasi Imunisasi Anak 2023. Dalam Rekomendasi Imunisasi IDAI terbaru ini, terdapat dua jenis vaksin baru yang direkomendasikan untuk diberikan ke anak.
Vaksin pertama yang masyk dalam rekomendasi imunisasi anak 2023 dari IDAI yakni vaksin Dengue untuk demam berdarah. Vaksinasi ini dimulai dari usia 6 tahun.
Baca Juga
Lalu, vaksin kedua yaitu vaksin HPV untuk anak perempuan untuk pencegahan kanker serviks, dimulai dari usia 12 tahun. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia Childhood Immunization Update 2023 dan Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Hartono Gunardi.
Advertisement
“Vaksin yang baru ada vaksin demam berdarah yang pertama, kemudian vaksin HPV,” ungkap Hartono pada acara Press Conference Puncak Peringatan World Immunization Week oleh IDAI di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin (29/05/2023).
Selain vaksin baru, Hartono menyampaikan bahwa ada pula perubahan indikasi pada Rekomendasi Imunisasi Terbaru 2023 ini.
“Yang pertama, vaksin-vaksin yang baru kita masukkan. Ada vaksin yang baru, kemudian ada juga indikasi penggunaan vaksin yang lama diperbarui,” kata Hartono.
Hartono menambahkan bahwa perubahan seperti perubahan batas umur imunisasi tertentu.
"Kemudian dulu penggunaannya sampai umur 5 tahun, sekarang diperlebar untuk anak-anak dengan kondisi khusus sekarang diperbolehkan di atas 5 tahun. Jadi, selain ada vaksin baru, ada juga indikasi baru,” lanjutnya.
Vaksin Dengue untuk Usia 6 - 45 Tahun
Vaksin Dengue yang telah disetujui oleh BPOM dengan nama Qdenga pada Agustus 2022 lalu.
Qdenga merupakan vaksin dengan indikasi untuk pencegahan penyakit dengue yang disebabkan oleh virus dengue pada usia 6 sampai 45 tahun.
“Sesuai data studi klinik yang mendukung tersebut, indikasi Vaksin Qdenga disetujui untuk usia mulai dari 6–45 tahun. Vaksin Qdenga diberikan dalam 2 dosis dengan interval pemberian 3 bulan antar dosisnya, melalui injeksi secara subkutan pada otot lengan bagian atas,” jelas Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito.
Melalui laman resminya, BPOM telah menyatakan bahwa Vaksin Qdenga secara keseluruhan aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/efek samping (adverse events) yang dilaporkan umumnya bersifat ringan hingga sedang.
Efek samping yang dilaporkan yaitu nyeri pada tempat suntikan, erythema (bercak kemerahan), dan pembengkakan yang bersifat sementara dan hilang dalam 1-3 hari setelah pemberian vaksin.
Advertisement
Vaksin HPV
Human Papillomavirus Vaccine (HPV) merupakan vaksin yang diberikan untuk menurunkan risiko serta membantu melindungi perempuan dari infeksi human papillomavirus, penyebab utama kanker serviks.
Menurut laman resmi Kemenkes, vaksin HPV telah diberikan kepada anak SD pada tahun 2022 di 131 kabupaten/kota di 8 provinsi, terdiri dari 4 provinsi di pulau Jawa dan 4 provinsi di luar pulau Jawa. Namun, per tahun 2023 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa kebijakan ini berlaku secara nasional.
"Program pemberian vaksinasi HPV secara gratis diberikan guna mencegah angka pengidap kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita," kata Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resmi yang dipublikasikan di Sehat Negeriku pada Senin 22 Mei 2023.
Vaksin HPV ini diberikan kepada anak perempuan yang duduk di kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD) di 34 provinsi.
"Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Tahun ini akan diberikan secara merata di 34 Provinsi di Indonesia," ujarnya.
Imunisasi Kejar bagi Anak-Anak yang Tertinggal Imunisasinya
Hartono mengungkap bahwa jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI diperbarui setiap 3 tahun dengan pembaruan. Dari rekomendasi terbaru ini, Hartono berharap masyarakat dapat melakukan imunisasi rutin dan imunisasi kejar pada anak-anak yang tertinggal imunisasinya.
“Diharapkan anak-anak bisa dilakukan imunisasi sesuai jadwal, tujuannya adalah agar daya tahan tubuh yang ditimbulkan optimal dan anak tersebut tidak menderita sakit dan terhindar dari penyakit yang berbahaya tadi, seperti campak dan difteri,” kata Hartono.
Advertisement