Liputan6.com, Jakarta Topik terkait rabies kembali ramai dibicarakan usai seorang bocah di Buleleng, Bali meninggal dunia. Bocah berusia 5 tahun itu sempat digigit oleh anjing peliharaannya yang terinfeksi rabies.
Tak lama setelah gejala rabies muncul, bocah tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga
Rabies pada hewan yang kebanyakan terjadi pada anjing dapat dikenali lewat beberapa gejala. Salah satu gejala rabies yang paling khas adalah anjing mendadak jadi ganas. Perilakunya beringas tak seperti biasanya.
Advertisement
"Umumnya anjing terkena rabies itu biasa dari patuh terhadap tuannya tapi jadi tidak patuh. Suka menghindar, mudah kaget. Kemudian bila ada provokasi, langsung menyerang," ujar Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR Dr Novie Homenta Rampengan, SpA(K), Sabtu (17/6/2023).
Anjing Rabies Takut Cahaya dan Air
Selain itu, Novie mengungkapkan bahwa anjing rabies akan mengalami ketakutan pada cahaya (fotofobia) dan takut pada air (hidrofobia).
"Dia silau kena sinar matahari atau cahaya terang, kita sebut fotofobia. Akibatnya dia suka menyendiri di tempat yang gelap," kata Novie.
"Kemudian dia bisa hidrofobia. Tidak mau makan, tidak mau minum, karena waktu mau makan maupun minum dia akan merasa tidak nyaman," sambungnya.
Novie menambahkan, anjing rabies biasanya kerap menggigit benda-benda mati seperti kayu atau batu. Serta dari segi fisik, hidung anjing rabies biasanya kering.
"Pada akhirnya akan terjadi kelumpuhan dan mati. Umumnya mati dalam waktu 10-14Â hari," ujar Novie.
Air Liur Terus Mengalir karena Kesulitan Menutup Mulut
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dr Imran Pambudi mengungkapkan bahwa gejala rabies lainnya akan terlihat di area mulut dan ekor.
Imran menjelaskan, kemampuan anjing untuk menelan menurun dan air liurnya keluar berlebihan. Dalam hal ini meliputi terjadinya kelumpuhan dan mulut terbuka.
"Tidak mau menelan, lumpuh, mulut terbuka, kemudian air liurnya keluar terus karena dia tidak bisa menutup mulutnya," kata Imran dalam konferensi pers bersama Kemenkes RI pada Jumat, 2 Juni 2023.
Advertisement
Ekor Anjing Terus Dilengkungkan dan Muncul Kejang
Lebih lanjut Imran mengungkapkan bahwa gejala rabies yang keempat dapat dilihat dari sisi ekornya. Ekor hewan yang terkena rabies biasanya akan terus melengkung.
"Ekornya dilengkungkan ke bawah perut," kata Imran.
Imran menambahkan, hewan yang terkena rabies juga bisa mengalami kejang-kejang. Kejang itu jugalah yang kemudian bisa berujung pada kematian.
Virus Rabies Tak Hanya Bisa Terjadi pada Anjing
Novie mengungkapkan bahwa rabies adalah penyakit yang ditularkan dari binatang terinfeksi rabies. Proses penularannya terjadi melalui gigitan dan memang dapat menyebabkan kematian.
Hanya saja, rabies tidak hanya dapat terjadi pada anjing saja. Melainkan pada hewan lain seperti kucing dan kera.
"Virus rabies itu berkembang biak di kelenjar ludah dari umumnya binatang sebagian besar anjing. Namun, bisa juga pada monyet dan kucing," ujar Novie.
Novie menambahkan, rabies dapat dicegah jika belum menimbulkan gejala. Saat sudah menimbulkan gejala, maka 99,9 persen pasien akan meninggal.
Advertisement