Stres Bisa Berujung Berat Badan Naik, Ini Alasan Seseorang Jadi Makan Terus saat Banyak Pikiran

Stres yang tidak terkontrol menyebabkan kenaikan berat badan. Oleh karena itu, perlu meminimalisir stres untuk menjaga berat badan.

oleh Ruli Ananda Putri diperbarui 31 Agu 2023, 17:57 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2023, 09:00 WIB
Menyebabkan Obesitas
Ilustrasi Kenaikan Berat Badan Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang memilih makan sebagai cara mengurangi stres. Ada orang yang merasa dirinya lebih baik usai makan. Apa Anda termasuk seperti ini?

Keinginan untuk makan dan makan lagi saat stres terjadi karena perubahan hormon.

"Stres berkepanjangan memberikan efek adrenalin pada nafsu makan dan kortisol mulai mendesak tubuh untuk mengisi kembali simpanan energi Anda. Bagi sebagian orang, hal ini cenderung menyebabkan penambahan berat badan” ujar Ariana M. Chao, PhD, RN , asisten profesor di University of Pennsylvania School of Nursing di Philadelphia seperti mengutip Everyday Health.

Bukan cuma saat stres kronis, pada saat seseorang alami stres dalam jangka pendek (stres akut) juga ada yang menginginkan lebih banyak makan camilan dan makanan berkarbohidrat dibandingkan hari-hari lainnya. 

"Kondisi stres membuat seseorang lebih banyak makanan selama situasi stres" jelas Femke Rutters, PhD, rekan penulis studi dan peneliti di VU University Medical Center di Amsterdam.

Itu sebabnya, bahwa memang benar stres dapat menambah berat badan. Hal ini lantaran saat stres, otak di area amigdala dan hipokampus yang memicu untuk keinginan terus makan lebih aktif. 

Kelola Stres untuk Cegah Kenaikan Berat Badan

Mengingat stres punya pengaruh besar terhadap keinginan untuk maka, maka mengola stres itu aman penting. Berikut tips mengelola stres agar berat badan terjaga:

1. Mengatur Prioritas

Jadwalkan setiap hari ingin melakukan aktivitas apa. Contohnya pada hari Minggu, putuskan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam satu hari. Utamakan jadwal olahraga dan waktu tidur yang cukup agar pola hidup lebih teratur.

"Tidur dan melakukan gerakan fisik yang menyenangkan adalah bagian penting dari merawat diri,” kata Alexis Conason, PsyD, seorang psikolog praktik swasta di New York City.

2. Lakukan Dengan Efisien

Rencanakan menu makan selama seminggu, setelah itu siapkan bahan-bahan yang diperlukan kemudian simpan dalam kulkas. Sehingga, ketika mulai masak bahan sudah tersedia dan memasak akan cepat selesai.

3. Cintai Diri Sendiri

Tidak perlu merasa malu ketika memiliki berat badan yang berlebih, sebab ketika malu maka akan menimbulkan stres dan menyalahkan diri sendiri. Cukup tingkatkan kebiasaan yang lebih sehat, misalnya dengan mangatur asupan makan. Perlahan mulai kurangi atau ubah asupan makanan yang masuk dengan lebih rendah kalori. 

4. Kenali Kelebihan Diri Sendiri

Ketika merasa stres, coba untuk mengingat sesuatu tentang kelebihan diri sendiri. 

"Meskipun terdengar sederhana, fakta bahwa Anda dapat melihat apa yang membaik dalam situasi tertentu dapat membantu secara psikologis menahan stres di area lain dalam hidup Anda,” ujar Shawn Talbott, PhD, ahli fisiologi olahraga dan ahli biokimia nutrisi di Salt Lake City, dan penulis The Cortisol Connection.

Dampak Tidak Mengelola Stres

Stres memiliki dampak yang buruk terhadap metabolisme  rubuh. Talbott menyebutkan bahwa sekresi kartisol ketika mengalami stres akan memerintah tubuh untuk menyimpan lemak perut. Menumpuknya lemak dalam tubuh akibat stres menyebabkan menambahnya berat badan dan meningkatkan resiko serangan jantung.

Peneliti lain juga mengungkap hubungan antara lemak perut dan stroke, karena hormon stres dapat menyebabkan hilangnya otot. Sehingga fungsi metabolisme pun menurun, dikarenakan hilangnya jaringan otot yang membakar kalori dalam tubuh.

Nafsu makan akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya masa stres. Jika stres dibiarkan meningkat, maka akan besar kemungkinan untuk selalu mengkonsumsi makanan yang berkalori ekstra.

Istirahat dan Olahraga yang Cukup Untuk Mengurangi Stres

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat melakukan eksperimen terkait waktu tidur yang pendek. Ternyata kurang tidur menyebabkan peningkatan asupan kalori dan bertambahnya berat badan. Hal tersebut karena hormon pengatur nafsu makan, leptin dan ghrelin, serta peningkatan asupan makanan berkalori tinggi dan minuman manis. Menurut mereka seharusnya orang dewasa idur tujuh jam atau lebih di malam hari.

Setelah istirahat yang cukup, dianjurkan untuk olahraga untuk mengurangi gejala kecemasan dan membantu menurunkan tingkat stres.

"Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan ketangguhan fisiologis saat menghadapi stres. Olahraga dapat menghasilkan adaptasi bermanfaat dalam sistem respons stres yang meningkatkan cara tubuh Anda bereaksi terhadap stres fisiologis di masa depan, yang dapat mengakibatkan tubuh menjadi lebih efisien dalam mengatasi stres psikologis” jelas Chao terkait pentingnya olahraga untuk kurangi stres.

Manfaat lainnya juga dirasakan ketika melakukan olahraga, yaitu secara beriringan mampu membakar kalori dan menurunkan berat badan.

Infografis Obesitas
Arya Permana, salah satu contoh kasus obesitas yang mengkhawatirkan (liputan6.com/Tri yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya