Liputan6.com, Jakarta - Lagu kerap dijadikan media edukasi terkait berbagai hal termasuk soal kesehatan anak.
Salah satu lagu yang menyelipkan pesan edukasi dan dikenal banyak anak dari dulu hingga sekarang adalah lagu berjudul 'Aku Anak Sehat' ciptaan AT Mahmud.
Baca Juga
"Aku anak sehat, tubuhku kuat. Karena ibuku rajin dan cermat. Semasa aku bayi, selalu diberi ASI, makanan bergizi, dan imunisasi," demikian lirik lagu yang erat kaitannya dengan Posyandu dan anak-anak.
Advertisement
Menurut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, lagu 'Aku Anak Sehat' memiliki prinsip pemenuhan hak anak. Yang pada akhirnya dapat menghindarkan anak dari risiko stunting.
Bait pertama dari lagu tersebut, menurut Eka, menjadi panduan awal bagi setiap orangtua dalam memenuhi gizi dan kesehatan anak sedari bayi melalui ASI, dan perlindungan imunisasi.
Lirik lagu Aku Anak Sehat selanjutnya 'Berat badanku ditimbang selalu, posyandu menunggu setiap waktu' merupakan ajakan untuk memantau tumbuh kembang anak sesuai usia. Pemantauan dapat dilakukan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terdekat.
"Posyandu sendiri menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu dan anak di akar rumput," kata Eka di Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jumat 13 Oktober 2023 seperti mengutip keterangan pers.
Bait Terakhir Lagu Aku Anak Sehat Ajarkan Soal Kebersihan
Sementara, bait terakhir lagu 'Aku Anak Sehat' mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan.
"Bila aku diare, ibu selalu waspada. Pertolongan Oralit selalu siap sedia."
"Bait terakhir lagu tersebut, mengingatkan untuk setiap keluarga agar mampu mengupayakan hygiene (kebersihan) melalui sanitasi dan kebersihan jamban yang merupakan faktor penyebab utama pada kasus-kasus diare di masyarakat," Eka menjelaskan.
Hal tersebut menjadi tindakan preventif diare. Namun, lanjut Eka, bila sudah terlanjur terjadi diare, berikan oralit sebagai pertolongan pertama atau bawa pasien ke pusat kesehatan terdekat.
Advertisement
Penuhi Hak Kesehatan Anak dengan Hindari Pernikahan DIni
Eka, menambahkan, dalam melengkapi pemenuhan hak anak sebagai upaya pencegahan stunting, masih ada dua hal lagi yang harus diperhatikan.
Kedua hal itu adalah:
- Hindari pernikahan dini.
- Periksa kesehatan calon pengantin (catin).
"Remaja jangan menikah muda dan calon pengantin memeriksakan kesehatan dan mengisi aplikasi Elsimil atau Elektronik Siap Nikah dan Hamil sebelum berkonsepsi," kata Eka.
Pernikahan pada usia yang belum matang akan membawa banyak permasalahan termasuk ketika terjadi kehamilan.
Sebelum usia tertentu, lingkar panggul seorang wanita masih belum mencapai ukuran yang cukup untuk dapat melahirkan anak secara normal.
Pemeriksaan kesehatan antara lain HB dan lingkar lengan atas juga akan mencegah timbulnya kasus stunting baru.
Ingat Prinsip 4T
Dalam mencegah stunting dan menciptakan keluarga bahagia serta sejahtera, maka ada prinsip 4T yang perlu diterapkan.
Menurut Analis Kebijakan Ahli Madya BKKBN RI, Ulil Absor, prinsip 4T adalah prinsip menghindari empat kata ‘terlalu’ saat kehamilan, yakni:
- Hindari hamil terlalu muda.
- Hindari hamil terlalu tua.
- Hindari hamil terlalu sering.
- Hindari hamil terlalu dekat.
Advertisement