Kasus COVID-19 Varian JN.1 Masih pada Level Aman Jelang Nataru, Menkes Imbau Masyarakat Terapkan Prokes

Ada 41 kasus COVID-19 varian JN.1 berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 77 sampel atau 43 persen dari 453 kasus konfirmasi epanjang November sampai awal Desember 2023.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 24 Des 2023, 20:09 WIB
Diterbitkan 24 Des 2023, 20:09 WIB
Stasiun Senen mulai dipadati pemudik Nataru
Calon penumpang kereta api mulai memadati Stasiun Senen, Jakarta, Kamis (21/12/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan mencatat COVID-19 varian JN.1 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terus meningkat di Tanah Air. Jumlahnya mencapai 41 kasus hingga 19 Desember 2023.

Temuan kasus tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 77 sampel atau 43 persen dari 453 kasus konfirmasi COVID-19 sepanjang November sampai awal Desember 2023.

“Hasil sequence kita terhadap JN.1 ini naik, tadinya hanya 1 persen di awal November menjadi 19 persen di minggu ketiga November, kemudian di awal Desember ini sudah 43 persen,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers “Kesiapsiagaan Sektor Kesehatan Menghadapi Masa Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2023", Jumat (22/12/2023).

Sebanyak 5 dari 41 kasus konfirmasi, kata Menkes, ditemukan pada periode 6-23 November 2023. Perinciannya, 2 kasus dari Jakarta Utara, 1 kasus dari Jakarta Selatan, 1 kasus dari Jakarta Timur, dan 1 kasus dari Batam.

Sementara itu, 36 kasus lainnya ditemukan dari pengambilan sampel yang dilakukan pada 1-12 Desember 2023. Perinciannya, 29 kasus ditemukan di Jakarta Selatan, 2 kasus dari Jakarta Timur, 2 kasus dari Jakarta Utara, dan 3 kasus dari Batam.

Lebih lanjut Menkes mengatakan, mayoritas pasien atau sekitar 39 persen yang terkonfirmasi jelang Nataru adalah tidak bergejala. Pada 14 persen pasien yang bergejala, mayoritas mengalami batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Sementara, beberapa pasien menderita komorbid di antaranya penyakit jantung koroner (PJK), diabetes melitus (DM), hipertensi, gangguan pernapasan berat atau acute respiratory distress syndrome (ARDS), dan gangguan imunologi. 

 

Masyarakat Diimbau Terapkan Prokes

Dengan terus bertambahnya jumlah pasien positif, ia mengimbau agar masyarakat secara disiplin melaksanakan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penularan COVID-19 dan melengkapinya dengan menyegerakan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) atau pos vaksinasi terdekat.

Terakhir, Menkes Budi juga mengimbau seluruh masyarakat masyarakat, terutama yang merasakan gejala seperti demam, batuk, dan pilek, agar segera memeriksakan diri ke fasyankes terdekat untuk diagnosis lebih lanjut.

“Masyarakat kalau sudah ada gejala sebaiknya segera tes untuk mengetahui apakah positif COVID-19 atau flu biasa. Kalau positif COVID-19 tapi tidak bergejala sebaiknya istirahat saja. Kalau bergejala bisa ke Puskesmas untuk mendapatkan obat,” kata Menkes Budi berpesan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya