Menkes Budi Harap Pasien Stroke dan Kanker di Palu Tak Lagi Dirujuk ke Makassar

Masyarakat Palu yang idap stroke sampai kanker sebisa mungkin tidak perlu dirujuk sampai Makassar.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Jan 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2024, 16:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke RSUD Undata Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu, 6 Januari 2024 melihat Layanan Onkologi Ginekologi, Pelayanan Bedah Jantung, Bedah Saraf, Pelayanan Ginjal dan Hipertensi, serta Bedah Urologi ESWL (Tembak Batu Ginjal). (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Palu Melihat kelengkapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata, Sulawesi Tengah, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin berharap masyarakat Palu yang mengidap stroke sampai kanker sebisa mungkin tidak perlu lagi dirujuk sampai Makassar, Sulawesi Selatan.

Apalagi RSUD Undata saat ini memiliki beberapa layanan unggulan di antaranya, Layanan Onkologi Ginekologi, Pelayanan Bedah Jantung, Bedah Saraf, Pelayanan Ginjal dan Hipertensi, serta Bedah Urologi ESWL (Tembak Batu Ginjal).

“Saya harap masyarakat Palu yang mengidap penyakit stroke, kanker, ginjal, kalau bisa enggak perlu dirujuk sampai ke Makassar," ujar Budi Gunadi saat kunjungan kerja ke RSUD Undata Palu pada Sabtu, 6 Januari 2024.

"Upayakan selesaikan pengobatannya cukup sampai di RSUD Undata saja supaya tidak menyulitkan pasien."

Pastikan Pasien Tuntas Dilayani di RSUD Undata

Sebagai Rumah Sakit Rujukan di Palu, Budi Gunadi ingin memastikan seluruh aspek layanan mulai dari ketersediaan alat kesehatan, kelayakan fasilitas hingga kebutuhan sumber daya manusia kesehatan terpenuhi dengan baik.

Sehingga pasien yang datang berobat seperti pasien stroke, kanker dan ginjal dapat ditangani hingga tuntas di RSUD Undata Kota Palu, tanpa perlu dirujuk lagi ke luar provinsi.

Jumlah Dokter Spesialis Perlu Diperbanyak

Dari sisi ketersediaan SDM Kesehatan di RSUD Undata Palu, menurut Budi Gunadi Sadikin, sudah cukup memadai. Akan tetapi, jumlah dokter spesialis tetap perlu diperbanyak.

Selain itu, RSUD Undata membutuhkan penambahan kompetensi para perawat supaya dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Kota Palu.

“Kalau saya lihat di sini, dokter dan perawatnya sudah ada, tinggal jumlah dokter spesialisnya diperbanyak, dan para perawatnya diberi pelatihan kompetensi tambahan," terang Menkes Budi Gunadi.

"Supaya dapat melayani masyarakat dengan maksimal. Jika sudah, nanti kami akan bantu pemenuhan kebutuhan alatnya."

RS di Daerah Harus Bisa Layani Stroke, Jantung dan Kanker

Pada 15 Juli 2023, Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta rumah sakit di daerah melengkapi layanan bagi pasien stroke, jantung, dan kanker. Alasannya, ketiga penyakit ini paling banyak mengakibatkan kematian di Indonesia.

Penyakit stroke menjadi penyebab pertama kematian pasien di Indonesia. Posisi kedua ialah penyakit jantung dan kanker.

"Rumah sakit di seluruh daerah harus bisa melayani stroke, jantung dan kanker. Kenapa? Itu paling banyak meninggalnya," kata Budi saat peluncuran Revitalization dan Transformation Toward Center of Excellent RSUD Karawang, Jawa Barat.

Layanan Deteksi Kanker

Terdapat layanan Positron Emission Tomography (PET) Scan untuk mengetahui sebaran kanker di Indonesia hanya ada di dua kota, yakni Bandung dan Jakarta.

"Kasihanilah rekan-rekan kita yang hidup di Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Makassar, Medan. Karena kalau mereka kena kanker, mau lihat penyebarannya harus datang ke Bandung atau datang ke Jakarta yang antrean bisa sampai 6 bulan sampe 12 bulan," tutur Budi Gunadi.

Padahal, kalau tak ditangani segera, sel kanker bisa menyebar dan berakibat fatal. Deteksi dini kanker pun sangat penting. Sehingga layanan tersebut sudah selayaknya ada di rumah sakit di daerah.

"Menurut ahli, kanker 90 persen bisa disembuhkan. Syaratnya, terdeteksi pada stadium 1. Kalau terdeteksi stadium 3, 90 persen meninggal," lanjut Budi Gunadi.

Infografis Gejala dan Penyebab Stroke
Infografis gejala dan penyebab stroke. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya