Liputan6.com, Jakarta Batuk pilek adalah kondisi yang kerap terjadi pada anak meski begitu kalau anak sakit orangtua tetap khawatir. Salah satu penyebab batuk pilek ringan yang kerap terjadi pada anak disebut dengan selesma atau common cold.
Penyebab selesma yakni karena paparan virus paling sering akibat Rhinovirus. Virus tersebut bisa masuk lewat mata, hidung atau mulut.
Baca Juga
Saat anak terkena selesma biasanya gejala yang muncul ringan-ringan saja seperti disampaikan dokter spesialis anak konsultan respirologi Rina Triasih.
Advertisement
"Demam tapi tidak tinggi, hidung tersumbat, pilek-pilek kadang disertai nyeri menelan," kata Rina.
Saat anak terkena selesma atau common cold, orangtua diminta untuk tidak khawatir lantaran penyakit tersebut bisa sembuh sendiri.
"Batuk pilek selesma ini adalah self limited disease artinya bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Gejala bisa sampai 7-10 hari," kata Rina dalam media daring bersama IDAI pada Selasa (20/2/2024).
Pada anak yang memiliki riwayat alergi, kata Rina, butuh waktu sampai tiga minggu gejala mereda.
Penanganan Selesma
Rina mengatakan bahwa tidak ada obat yang khusus membantu menyembuhkan anak batuk pilek karena selesma. Namun, ia menekankan tiga hal saat anak mengalami batuk pilek:
- Istirahat yang cukup
- Pastikan minum cukup atau terhidrasi
- Penuhi kebutuhan nutrisi
"Makan seperti biasa, syukur-syukur lebih banyak lagi," kata Rina yang sehari-hari praktik di area Yogyakarta ini.Â
Konsumsi Sup Hangat
Saat anak batuk pilek, sebenarnya tidak ada makanan yang harus dikonsumsi. Pastikan saja anak makan makanan bernutrisi.Namun, pada saat batuk pilek bakal terasa lebih nyaman jika mengonsumsi yang hangat seperti sup.
"Sup hangat akan lebih mudah dikonsumsi ya saat anak enggak enak badan seperti saat badan lemas," tuturnya.
Â
Advertisement
Hindari Minum Dingin
Saat anak batuk pilek hindari mengonsumsi minuman dingin seperti air diberi es.
"Untuk minuman dingin, sebaiknya pas lagi batuk pilek atau salesma atau common cold, dihindari dulu ya. Karena ini akan memengaruhi di saluran napas," jelas Rina.
Lebih lanjut, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menjelaskan bahwa di saluran napas ada rambut-rambut getar yan gakan bergerak keluar untuk menyapu kotoran atau lendir yang berlebihan. Hal itu yang akan membuat anak menimbulkan refleks batuk.Kehadiran minuman atau makanan dingin seperti es akan membuat gerakan rambut-rambut getar di saluran napas jadi terganggu."
Si suhu dingin akan menganggu gerakan rambut getar yang bikin produksi lendir lebih banyak lagi," jelasnya.
Perhatikan Bila...
Rina mengingatkan untuk mewaspadai beberapa tanda saat anak sedang mengalami batuk pilek. Pertama ketika gejala yang muncul sudah mengarah penyakit influenza.
"Kalau influenza atau flu yang sesungguhnya itu biasanya anaknya sakit lebih berat, ada demam tinggi, mengeluh nyeri kepala, nyeri otot ngilu-ngilu, dan anaknya keliatan lemah. Justru dia pilek-pileknya jarang," katanya.
Kemudian, ketika batuk pilek hanya terjadi pada pagi hari atau saat suhu udara dingin yang mengindikasikan terjadinya rhinitis alergy atau batuk pilek yang dipicu oleh reaksi terhadap alergi.
Faktor berikutnya adalah apabila ingus memiliki bau yang bisa jadi disebabkan karena anak memasukkan sesuatu ke dalam hidung sehingga menyebabkan ingusnya menjadi berbau.
"Warna ingus ini tidak selalu merupakan indikasi untuk diberikan antibiotik ya, tapi kalau dia berbau itu yang harus kita waspadai jangan-jangan anak itu memasukkan sesuatu ke dalam hidungnya," tutur Rina.
Advertisement