Liputan6.com, Jakarta - Sahur adalah persiapan umat muslim dengan makan dan minum sebelum melaksanakan ibadah puasa. Dalam pelaksanaannya, sebagian umat muslim mungkin masih bingung kapan waktu yang tepat untuk makan sahur. Hal ini dikarenakan banyaknya pendapat mengenai batas waktu untuk makan sahur.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa batas waktu makan sahur adalah saat imsak. Pendapat lain menyatakan bahwa batas waktu sahur ketika azan subuh berkumandang.
Baca Juga
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk makan sahur? Berikut Liputan6.com ulas waktu makan sahur terbaik sesuai anjuran Rasulullah SAW dari berbagai sumber, Senin (4/3/2024).
Advertisement
Berdasarkan situs resmi Lembaga Fatwa Mesir, waktu imsak adalah 15-20 menit sebelum azan subuh berkumandang. Syekh Ali Jum Muhammad menyampaikan, waktu Imsak merupakan peringatan kepada warga tentang masuknya waktu puasa.
Dengan demikian, seorang muslim masih diperbolehkan untuk makan sahur ketika Imsak. Pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW.
“Makan dan minumlah hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan. Beliau tidaklah mengumandangkan adzan hingga terbit fajar (shubuh).” (HR. Bukhari no. 1919 dan Muslim no. 1092).
Berdasarkan hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa batas akhir waktu sahur adalah ketika azan Subuh berkumandang. Azan subuh dikumandangkan ketika terbit fajar kedua atau fajar shodiq. Azan subuh berbeda dengan waktu imsak
Waktu Sahur yang Tepat Menurut Rasulullah SAW
Anas ra dari Zaid bin Tsabit ra berkata:
"Kami telah bersahur bersama Rasulullah SAW, kemudian kami berdiri mengerjakan salat subuh. Aku bertanya kepada Zaid, 'Berapa lama waktu antara habis sahur dengan salat subuh?', Zaid menjawab, "Kadar membaca 50 ayat Al-Qur’an." (HR. Bukhari IV/118, Muslim no. 1097).
Dari hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa waktu terbaik untuk makan sahur menurut Rasulullah SAW adalah saat mendekati subuh. Setelah sahur, seoranng muslim tidak lagi tidur melainkan langsung melaksanakan salat subuh. Inilah yang menjadikan sahur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Hal ini akan terjadi sebaliknya, jika makan sahur dilakukan terlalu dini hari, justru berpeluang untuk sebagian orang memilih melanjutkan tidur. Akibatnya salat subuh dan ibadah lainnya akan terlewati. Maka baiknya, waktu sahur yang tepat adalah mengikuti Rasulullah SAW ketika mendekati salat subuh.
Advertisement
Sahur di Sepertiga Malam Terakhir
Menurut Imam Ahmad, waktu terbaik untuk makan sahur adalah di sepertiga malam hingga menjelang fajar.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur,” (HR Ahmad).
Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi, yang dimaksud dengan 'mengakhirkan sahur' adalah melaksanakan sahur di penghujung malam.
"Nabi SAW pernah ditanya, 'Malam apa yang paling didengar (doa)?' 'Sepertiga terakhir malam,' tegas Nabi SAW. Dalam hadits lain, Nabi SAW berkata, 'Mengakhirkan sahur ialah bagian dari fitrah.'
Kemungkinan yang dimaksud waktu sahur yang tepat dengan mengakhirkan sahur di sini ialah mengerjakannya di sepertiga terakhir malam. Pada waktu itu doa, ampunan, dan hajat dikabulkan Allah SWT."
Dari keterangan ini, tujuan mengakhirkan sahur sebagai waktu sahur yang tepat bukan semata untuk makan dan minum. Mengakhirkan sahur dimaksudkan agar diiringi dengan ibadah lain seperti salat malam, zikir, dan berdoa.
Doa Niat Sahur Ramadhan
Doa sahur dapat dimulai dengan membaca niat puasa seperti berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta’ala.
Setelah melafalkan niat sahur, umat muslim juga dianjurkan untuk menambahkannya dengan melafalkan doa syukur atas sahur yang telah disantap.
يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ
Yarhamullâhul mutasahhirîn.
Artinya: Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.
Advertisement