Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kedokteran olahraga, Retnoningtyas, mengatakan bahwa berpuasa bukan halangan untuk berolahraga.
“Malah, olahraga saat bulan puasa sangat dianjurkan agar kebugaran tubuh selama berpuasa tetap terjaga,” kata Retno mengutip keterangan pers, Rabu (20/3/2024).
Baca Juga
Supaya olahraga tak memberatkan puasa, dokter yang sehari-hari praktik di Eka Hospital BSD membagikan beberapa tips dan trik. Kiat-kiat ini menjadi hal penting lantaran jika dilakukan sembarangan maka olahraga berisiko membatalkan puasa.
Advertisement
“Olahraga saat puasa perlu mempertimbangkan beberapa hal yaitu jenis, intensitas, waktu dan durasi olahraga,” jelas Retno.
Perhatikan Jenis dan Intensitas Olahraga Saat Puasa
Beberapa studi telah membuktikan bahwa berolahraga saat puasa memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun ketika berpuasa, sangat mungkin tubuh merasa lebih lemas dari biasanya. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui jenis olahraga apa yang dapat dilakukan saat puasa.
“Saat berpuasa, Anda tetap dapat melakukan olahraga apapun yang disukai, namun pilihlah olahraga yang memiliki intensitas ringan hingga sedang.”
Hindari olahraga dengan intensitas tinggi karena terlalu berisiko mengeluarkan terlalu banyak energi dan cairan sehingga menyebabkan dehidrasi. Intensitas tinggi yang dimaksud adalah ketika merasa sangat terengah-engah saat melakukan olahraga.
Durasi Olahraga Saat Puasa
Secara umum, agar tubuh tetap bugar, direkomendasikan untuk berolahraga minimal 150 menit dalam seminggu. Waktu ini dapat dibagi menjadi 30 menit olahraga setiap hari.
“Saat berpuasa, Anda dapat memulai dengan durasi yang lebih singkat untuk membiarkan tubuh beradaptasi. Durasi dapat dinaikkan secara bertahap hingga 30 menit setiap harinya,” saran Retno.
Pilihan Waktu Olahraga Saat Puasa
Tips selanjutnya adalah memilih waktu yang tepat saat hendak berolahraga ketika puasa. Menurut Retno, ada 3 waktu yang disarankan yakni:
- Setelah Sahur: Setelah sahur tubuh baru saja mendapat asupan makanan dan cairan sehingga tubuh memiliki energi yang cukup banyak. Disarankan untuk memberi jeda satu jam setelah sahur agar perut tidak terlalu penuh saat berolahraga.
- Menjelang Waktu Berbuka: Jelang buka puasa walaupun tubuh tidak memiliki tenaga banyak, tapi tubuh tidak perlu menunggu lama untuk mengisi kembali energi dan cairan yang dibutuhkan setelah berolahraga.
- Setelah Berbuka Puasa: Setelah buka puasa, tubuh telah mendapatkan kembali energi yang dibutuhkan, tapi sama seperti saat sahur, disarankan berolahraga tidak terlalu dekat dengan waktu makan agar perut tidak merasa kembung dan mual. Olahraga juga disarankan tidak terlalu berdekatan dengan waktu tidur agar tidak mengganggu kualitas tidur.
Advertisement
Tips Lain Olahraga di Bulan Ramadhan
Tips lain yang perlu diperhatikan untuk menunjang olahraga selama Ramadhan adalah:
• Jangan melewatkan waktu sahur.
• Cukupi kebutuhan protein saat sahur dan berbuka.
• Minum air yang cukup saat sahur atau setelah berbuka.
• Gunakan pakaian yang menyerap keringat saat berolahraga.
Selalu Dengarkan Tubuh
Retno juga mengimbau agar selalu mendengarkan tubuh dan tidak memaksakan untuk olahraga terlalu berat ketika puasa.
“Selalu dengarkan tubuh Anda ketika berolahraga, jangan sampai memaksakan diri sehingga harus mengorbankan kesehatan. Apabila Anda merasa mual, muntah, kepala berkunang-kunang, hentikan sementara aktivitas olahraga Anda dan konsultasikan ke Dokter.”
“Begitu pula apabila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kedokteran olahraga untuk mendapatkan program latihan yang sesuai dengan kebutuhan Anda,” pungkasnya.
Advertisement