Liputan6.com, Jakarta Opor ayam, sambal ati kentang, rendang, dan makanan tinggi lemak dan kalori biasanya hadir di meja makan saat Lebaran. Belum lagi aneka camilan seperti nastar ditemani minuman manis hadir di momen kumpul-kumpul kelaurga.
Godaan aneka makanan enak ditambah berkumpul bareng keluarga memang bikin makan jadi makin enak. Namun, jangan sampai berat badan naik usai Lebaran.Â
Baca Juga
Berikut tujuh tips dari praktisi kesehatan Ngabila Salama agar tidak lebaran usai Lebaran:
Advertisement
1. Berbagi nikmat makanan dan minuman dengan saudara, kerabat, dan orang sekitar.
2. Jangan makan berlebihan. Coba makanan sedikit saja supaya tidak penasaran.
Lalu, hindari makanan yang banyak mengandung gula, garam, lemak seperti santan, minyak, mentega, tepung, kue, minuman berkemasan, soda.
Saat makan, usahakan piring diisi setengah porsi dengan sayur dan buah, baru setengah porsi lainnya karbohidrat dan lauk pauk.
Sayur dan buah upayakan bisa 5 porsi per hari ya (3 kali saat makan besar dan 2 kali sebagai snack di antara makan besar)
3. Tahan mata, jangan lapar mata, emosi berlebihan dalam menyantap makanan lantaran kenikmatan hanya sesaat saat di mulut saja.
4. Pantau berat badan setiap hari. Lalu, bagi yang memiliki penyakit komorbid lakukan pemantauan secara berkala misalnya 3 hari untuk memeriksa tekanan darah, gula darah, kolesterol darah secara mandiri, terutama untuk dewasa usia lebih 40 tahun
Â
Perbanyak Aktivitas Fisik
5. Makin banyak makanan yang dikonsumsi maka perbanyak aktivitas fisik. Bila biasanya 6.000-8.000 langkah per hari, bisa dinaikkan jalan menjadi 10.000 langkah per hari.
6. Jika bisa intermittent fasting lebih baik dengan puasa 12-14 jam dimana puasa dan hanya boleh minum air yang tidak manis pada jam 20.00 - 10.00 lalu jam 10.00 - 20.00 bisa makan lebih leluasa dan membakar kalori lebih banyak. Tetap batasi konsumsi gula, garam, lemak.
Advertisement
7. Tetap Disiplin Lakukan Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat dengan tidak merokok, cukup tidur sekitar 7 jam per hari, dan tidak stres dapat mencegah rasa lapar terus menerus/emosi berlebihan untuk menyantap makanan.