Dokter Sarankan Kurangi Minum Kopi Saat Cuaca Panas, Kenapa?

Dokter menyarankan utuk mengurangi konsumsi kafein seperti kopi ketika cuaca panas.

oleh Tim Health diperbarui 04 Mei 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2024, 07:00 WIB
Makanan yang bisa meningkatkan fungsi otak
Orang pekerja minum kopi untuk menjaga konsentrasi dan fokus. (unsplash.com/@fahmipaping)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika cuaca panas, segelas es kopi terlihat begitu menjanjikan untuk bisa mendinginkan tenggorokan. Namun, dokter menyarankan utuk mengurangi konsumsi kafein seperti kopi ketika cuaca panas.

Dokter spesialis penyakit dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo dr Faisal Parlindugan Sp.PD mengatakan, konsumsi kafein seperti yang terdapat dalam kopi bisa meningkatkan risiko dehidrasi.

Faisal menjelaskan, kopi memiliki sifat diuretik. Ini artinya kopi bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan.

"Minum kopi dalam jumlah moderat umumnya tidak berbahaya bagi orang yang sehat,” kata dia, dilansir ANTARA.

Meski demikian perlu diingat bahwa efek dehidrasi akibat kopi bervariasi pada setiap orang. Sejumlah faktor ikut mempengaruhi tingkat dehidrasi seperti jumlah kopi yang dikonsumsi, tingkat aktivitas fisik, serta kondisi kesehatan individu.

Dehidrasi akibat kopi, kata Faisal, tidak dirasakan secara langsung karena efeknya lebih halus dibandingkan dehidrasi akibat diare atau muntah.

Guna mengatasi dehidrasi derajat ringan dan menjaga kesehatan ketika musim panas, disarankan mengonsumsi air putih sesuai aktivitas individu.

“Pada umumnya diperlukan minimal 8 gelas atau 2 liter air putih per hari. Namun jika cuaca sangat panas dan pasien mengalami dehidrasi, mungkin perlu mengonsumsi air sampai 3L per hari (12 gelas),” jelas Faisal.

Selain asupan cairan, mengonsumsi buah dan sayur yang kaya air seperti semangka, melon, bayam dan timun juga dianjurkan.

 

Kenakan Pakaian Longgar dan Hindari Berlama-Lama Aktivitas Luar Ruangan

Sementara itu, agar tubuh siap menghadapi cuaca panas, Faisal menyarankan untuk mengenakan pakaian longgar, berwarna terang dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Gunakan juga topi dan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari.

“Hindari aktivitas fisik di luar ruangan selama jam-jam terpanas hari itu. Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari,” saran Faisal.

 

Buka Ventilasi Ruangan

Jika hendak beraktivitas di luar ruangan, disarankan untuk mengupayakan keluar rumah pada pagi atau sore hari ketika cuaca lebih sejuk. Beristirahatlah di tempat yang teduh dan sejuk, jika perlu berenang atau mandi air dingin juga dianjurkan untuk menurunkan suhu tubuh.

Dari aspek lingkungan, Faisal memberi saran untuk menjaga ventilasi ruangan terbuka agar udara segar bisa masuk, gunakan kipas angin atau pendingin ruangan jika memungkinkan, dan gunakan penutup jendela atau tirai untuk menghalangi sinar matahari masuk ke dalam ruangan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya