6 Tips Sehat untuk Jemaah Haji Sebelum Berangkat ke Mekah, Termasuk Hindari Aktivitas Melelahkan

Sebelum tanggal keberangkatan, jemaah diimbau untuk menjaga kesehatan agar tetap bugar dan lancer menjalankan rangkaian ibadah di Tanah Suci.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 10 Mei 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2024, 15:00 WIB
6 Tips Sehat untuk Jemaah Haji Sebelum Berangkat ke Mekah, Salah Satunya Hindari Aktivitas Melelahkan
6 Tips Sehat untuk Jemaah Haji Sebelum Berangkat ke Mekah, Salah Satunya Hindari Aktivitas Melelahkan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Jemaah haji Indonesia segera diberangkatkan ke Arab Saudi secara bertahap mulai 12 Mei hingga 10 Juni 2024.

Sebelum tanggal keberangkatan, jemaah diimbau untuk menjaga kesehatan agar tetap bugar dan lancer menjalankan rangkaian ibadah di Tanah Suci.

Terkait hal ini, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo, membagikan beberapa tips sehat yang dapat diperhatikan oleh para jemaah, yakni:

  • Rata-rata penyakit yang diidap jemaah adalah penyakit yang sudah membutuhkan perawatan. Untuk itu, dianjurkan agar jemaah menstabilkan kesehatannya dengan rutin meminum obat.
  • Rutin berolahraga ringan, minimal 30 menit setiap harinya, tapi hindari kelelahan.
  • Perhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi, seperti menghindari makanan atau minuman manis dan asin secara berlebihan.
  • Gunakan sepeda atau jalan kaki untuk menuju ke tempat yang masih bisa dijangkau tanpa kendaraan bermotor.
  • Tidak terlalu memforsir diri dengan kegiatan yang menyebabkan kelelahan sebelum keberangkatan.
  • Usahakan, seminggu sampai tiga hari sebelum keberangkatan harus istirahat.

Dalam keterangan yang dibagikan Kementerian Agama (Kemenag), Liliek juga membahas soal hasil pemeriksaan calon jemaah haji. Dari hasil pemeriksaan ditemukan beberapa penyakit yang paling banyak diidap jemaah haji 2024, yakni:

Upaya Pastikan Jemaah Haji dalam Keadaan Sehat

Dalam upaya menekan angka Jemaah haji yang sakit atau meninggal, Kemenag telah melakukan beberapa upaya atau ikhtiar.

Salah satunya adalah penerapan syarat istitha’ah kesehatan. Syarat ini berlaku hingga sebelum jemaah melunasi biaya perjalanan ibadah haji.

Istitha’ah dalam bahasa Indonesia dibahasakan dengan kata mampu. Istitha’ah menjadi salah satu syarat wajib menunaikan ibadah haji.

Menurut Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia VI Tahun 2018, istitha’ah adalah mencakup aspek finansial. Yakni biaya perjalanan dan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan serta keamanan.

Kemudian dikuatkan dengan hasil Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023 bahwa istitha’ah merupakan syarat pelunasan biaya haji.

Di samping itu, jemaah haji yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci harus memenuhi istitha’ah kesehatan (badaniyyah) yang mencakup kesehatan fisik dan kesehatan mental. Ini merupakan bagian dari pemenuhan syarat wajib pelaksanaan haji.

Standar Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji

Secara teknis, Kementerian Kesehatan telah menyusun sebuah regulasi mengenai standar teknis pemeriksaan kesehatan dalam rangka penetapan status istitha’ah kesehatan jemaah haji melalui KMK No HK.01.07/MENKES/2118/2023.

Istitha’ah kesehatan menurut regulasi adalah jika jemaah telah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan baik fisik maupun mental di fasilitas pelayanan kesehatan.

Istitha’ah kesehatan ini penting mengingat ibadah haji mencakup ibadah fisik seperti tawaf, sa’i, mabit di Muzdalifah, mabit dan melontar di Mina.

“Selain itu mengingat angka kematian jemaah haji pada masa operasional haji 2023 sebanyak 774 orang yang wafat termasuk di dalamnya ada satu petugas haji yang wafat,” kata Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan, Naif Adnan di laman resmi Kementerian Agama.

Selain Istitha’ah, Kemenag juga telah merilis Senam Haji untuk menjaga kebugaran dan kesehatan jemaah.

Waspada Cuaca Panas di Arab Saudi

Kesehatan fisik menjadi hal amat penting yang perlu disiapkan jemaah haji lantaran menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, cuaca di Arab Saudi diperkirakan sangat panas.

Udara panas ini dirasakan langsung oleh Yaqut saat mengecek kesiapan hotel, bus, dan dapur katering jemaah haji di Mekah.

“Cuaca sangat panas. Hari ini, 40 derajat. Ini belum puncak. Beberapa hari lalu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat,” terang pria yang akrab disapa Gus Men di Mekah, Selasa, 7 Mei 2024.

Dia mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisiknya. Sebab, haji merupakan ibadah fisik. Jemaah diimbau untuk cukup istirahat jelang keberangkatan ke Arab Saudi.

“Saya minta jemaah haji menyiapkan fisik sebaik-baiknya. Haji ini ibadah fisik. Siapkan fisik terbaik. Jangan terlau diforsir. Makan makanan bergizi, vitamin. Ini akan membantu jemaah dalam menjaga stamina,” pesan Gus Men.

“Jangan khawatir. Kemenag sudah menyiapkan para petugas dengan Kemenkes yang akan terus melayani jemaah 24 jam. Jemaah jangan ragu menyampaikan hal apa pun kepada para petugas untuk bisa membantu jemaah,” sambungnya.

 

Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya