Kasus Parah Mpox Mayoritas Terjadi pada Anak dan Usia Muda, Ini 3 Upaya Penanggulangannya di Indonesia

Kasus yang parah lebih banyak terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan komplikasi.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Agu 2024, 05:50 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 14:00 WIB
Kongo akan menerima vaksin mpox pertama
AS dan Jepang telah menawarkan untuk menyumbangkan vaksin, kata Menteri Kesehatan Roger Kamba kepada wartawan. (AP Photo/Moses Sawasawa)

Liputan6.com, Jakarta - Badan kesehatan masyarakat tertinggi Afrika memperingatkan bahwa Mpox telah menyebar pada tingkat yang mengkhawatirkan. Lebih dari 17.000 kasus dan lebih dari 500 kematian telah dilaporkan tahun ini, terutama di kalangan anak-anak di Kongo.

Oleh karena itu, badan tersebut mengumumkan keadaan darurat Mpox di Afrika. Begitu pula Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status kedaruratan kesehatan global (PHEIC) pada Mpox atau cacar monyet sejak 14 Agustus 2024.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik infeksi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Hadianti Adlani, angka keparahan (case fatality rate/CFR) Mpox berkisar antara 1-10 persen. Dengan jumlah kematian terbanyak pada kelompok usia muda.

Kasus yang parah lebih banyak terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan komplikasi.

“Kasus kematian sebagian besar terjadi pada kelompok usia yang lebih muda karena dianggap lebih rentan terhadap penyakit, mengingat status imun belum sempurna,” kata Hadianti dalam keterangan pers dikutip Selasa (27/8/2024).

Dalam menanggulangi kondisi Mpox yang sedang terjadi saat ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan tiga upaya penanggulangan, di antaranya adalah upaya surveilans, terapeutik, dan vaksinasi.

  1. Upaya surveilans dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa.
  2. Upaya terapeutik dilakukan dengan memberikan terapi simtomatis, pemenuhan logistik antivirus khusus Mpox, serta pemantauan kondisi pasien.
  3. Kementerian Kesehatan juga melakukan vaksinasi Mpox terutama pada populasi yang paling berisiko, yaitu laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status orang dengan human immunodeficiency virus (ODHIV).

Tips Lindungi Diri dari Penularan Mpox

Hingga saat ini, belum ditemukan antivirus untuk penyakit Mpox, sama dengan penyakit lain yang setara dengan Mpox. Namun Mpox dapat dicegah dengan vaksinasi cacar smallpox.

Selain itu, penularan dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:

  • Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air mengalir, dengan teknik mencuci tangan yang benar.
  • Menghindari kontak langsung dengan tikus, primata, atau hewan yang mati mendadak maupun sedang sakit.
  • Menghindari kontak fisik dengan penderita atau material yang terkontaminasi pasien Mpox.
  • Jika kontak dengan pasien Mpox tidak terhindarkan, gunakan alat pelindung diri ketika merawat orang yang terinfeksi Mpox.

Pencegahan Selanjutnya

Cara lain untuk mencegah penularan Mpox adalah:

  • Masak makanan hingga matang, terutama untuk daging maupun jeroan hewan.
  • Terapkan perilaku seks yang aman dengan tidak bergonta-ganti pasangan, serta tunda berhubungan intim dengan pasien Mpox.
  • Gunakan masker untuk mencegah penularan Mpox ketika terpaksa berjumpa orang lain.
  • Bersihkan rumah, terutama permukaan benda yang sering disentuh oleh banyak orang secara rutin.
  • Pelaku perjalanan yang kembali dari wilayah terjangkit segera memeriksakan diri jika mengalami demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, dan ruam kulit dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan.
  • Pasien Mpox wajib diisolasi atau karantina mandiri, agar tidak menularkan virus ke orang lain.

Segera Periksa ke Dokter Jika Ada Gejala Mpox

Hadianti Adlani
Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik infeksi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Hadianti Adlani soal Mpox.

Hadianti mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika memiliki gejala-gejala mpox seperti ruam hingga pembesaran kelenjar getah bening.

“Jadi, apabila Anda atau kerabat mengalami gejala Mpox jangan ragu untuk segera ke unit Emergency rumah sakit atau berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik dan infeksi.”

Meskipun belum ada pengobatan khusus atau vaksinasi yang tersedia untuk infeksi ini pada manusia, lanjut Hadianti, pengobatan simptomatik dan suportif berdasarkan gejala yang ditimbulkan dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul.

Riwayat vaksinasi smallpox dikatakan dapat sangat efektif mencegah penularan dan memberatnya penyakit atau komplikasi pada Mpox. Edukasi dan awareness terkait gejala Mpox sangat penting untuk pencegahan penularan penyakit.

Infografis Gejala dan Pencegahan Cacar Monyet
Infografis Gejala dan Pencegahan Cacar Monyet (Liputan6.com/Triyasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya