Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa hasil investigasi terkait kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dokter Aulia Risma Lestari diperkirakan sudah bisa keluar pada minggu ini.
“Mudah-mudahan minggu ini diumumkan," kata Budi saat ditemui di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca Juga
Hasil investigasi penyebab mahasiswi PPDS Undip dokter Aulia Risma meninggal bakal diumumkan Kemenkes bersama pihak kepolisian.
Advertisement
"Nanti akan diumumkan bersama dari Kemenkes dan kepolisian mengenai hasilnya. Minggu ini hasilnya,” katanya mengutip Antara
Dokter Aulia diduga mengakhiri hidup sendiri karena tidak kuat menahan perundungan atau bullying yang dialaminya selama menjalani masa PPDS Anestesi di RS Kariadi, Semarang. Hasil investigasi yang bakal keluar minggu ini bakal menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut.
Kematian dokter Aulia yang berumur 30 tahun ini terjadi pada 12 Agustus 2024. Dia ditemukan tidak bernyawa di kamar kosnya, diduga setelah menyuntikkan obat bius ke dalam tubuhnya.
Selama Proses Investigasi, Kegiatan PPDS Anestesi Undip Dihentikan
Selama proses investigasi kematian dokter Aulia, Kemenkes memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan PPDS Anestesi Undip di RS Kariadi.
Budi mengatakan hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi para dokter junior untuk berbicara apa adanya tanpa ada intimidasi dari senior.
"Sehingga pada saat kita panggil, dokter junior bicara apa adanya tanpa takut diancam, diintimidasi dari senior," kata Budi di Istana Wakil Presiden, Jakarta pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Bila pemeriksaan terhadap kasus kematian AR selesai, maka kegiatan di PPDS anestesi Undip bisa dibuka.
Undip Terbuka untuk Proses Investigasi Mahasiswi PPDS
Dekan Fakultas Kedokteran Universtas Diponegoro (FK Undip) Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko mengatakan membuka pintu lebar untuk bagi pihak yang melakukan proses investigasi kematian dokter Aulia.
"Kami terbuka untuk investigasi dan tidak akan menutupi," kata Yan pada konferensi pers yang digelar di Semarang, Jumat, 23 Agustus 2024.
Saat ini, lanjut Yan terdapa dua kementerian yang melakukan investigasi terhadap kasus meninggalnya dokter Aulia yakni Kementerian Kesehatan serta Itjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Advertisement
9 Teman Mahasiswi PPDS Dimintai Keterangan
Yan menyebutkan paling tidak sudah ada sembilan teman seangkatan dokter Aulia yang diminta keterangan. Lalu kepala pusat program studi, kepala kelompok staf medis (KKSM) Anestesi di RSUP dr Kariadi, hingga tenaga administrasi.
"Kami membuka dan memberi izin. Jadi, itu wujud kami tidak menutupi," katanya lagi.
Hasil Investigasi Internal Undip: Tidak Ada Perundungan
FK Undip sebelumnya memang telah membentuk tim investigasi internal yang bersifat adhoc setelah peristiwa dokter Aulia yang ditemukan meninggal dunia.
Hasil dari investigasi internal, kata dia, sejauh ini tidak ditemukan adanya aspek perundungan yang melatarbelakangi penyebab kematian dokter Aulia.
"Kira-kira selama 1-2 hari (setelah peristiwa itu, red.), kami langsung melihat rekam jejak, rekam selama pendidikan, kami menyimpulkan kondisi dialami almarhumah tidak ada aspek perundungan yang melatarbelakangi," katanya.
Advertisement