Bantu Afrika Hadapi Wabah Monkeypox, RI Bakal Hibahkan 5.000 Vaksin Mpox

Indonesia bakal memberikan 5 ribu dosis vaksin Mpox untuk negara-negara Afrika yang dibeli dari Jepang.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Sep 2024, 14:49 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 14:07 WIB
Kongo akan menerima vaksin mpox pertama
Bantu hadapi wabah Monkeypox, Indonesia bakal hibahkan 5 ribu vaksin Mpox untuk negara Afrika. (AP Photo/Moses Sawasawa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengatakan Indonesia bakal berbagi vaksin Mpox dengan negara-negara Afrika. Indonesia bakal memberikan 5 ribu dosis vaksin Mpox yang dibeli dari Jepang.

Hal itu merupakan salah satu kesepakatan antara Indonesia dengan Dirjen Institusi kesehatan Masyarakat Afrika (CDC), Jean Kaseya.

“Kami berjanji kepada CDC Afrika, rekan kami, bahwa kami akan mendapatkan 10.000 vaksin tersebut. Kami akan memisahkannya menjadi dua. 5.000 akan kita kirim ke saudara-saudara kita di Afrika, dan separuhnya kita simpan untuk masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Budi mengatakan bahwa saat ini baru dua negara yang mampu memproduksi vaksin untuk mencegah Monkeypox yakni Jepang dan Denmark. Sementara itu, kebutuhan akan vaksin Mpox terutama di negara Afrika tinggi. Untuk saat ini, Budi mengatakan bahwa kebutuhan Indonesia akan vaksin Mpox masih cukup.

"Kita juga masih ada vaksin lagi, 1.600 dari Denmark. Jadi vaksin itu masih cukup kita pegang dan ini bagus untuk diplomasi, kita bantu teman-teman di Afrika. Kalau kita butuh, kita bisa beli lagi,” kata Budi usai salah satu diskusi Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2, di Nusa Dua, Bali, Selasa, 4 September 2024 mengutip Antara.

Donasikan 30 TCM untuk Afrika

Selain itu, Indonesia juga akan memberikan donasi berupa 30 mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dilengkapi dengan 12.000 reagen serta pemberian obat tecovirimat untuk 200 orang.

“Sekarang (vaksin) sedang dibantu sama Ibu Menlu untuk negosiasi. Kita akan kasih 5.000 ke Afrika tapi poinnya saya sampaikan ke beliau adalah Indonesia sekarang sudah bisa membangun industri dalam negeri untuk surveillance,” tuturnya.

 

Kerja Sama dengan Sudan dan Zimbabwe

Selain menyepakati kerja sama dengan CDC, Menkes Budi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Sudan dan Zimbabwe di bidang kesehatan.

Adapun, ruang lingkup kerja sama yang disepakati mencakup dengan Sudan adalah

1) pelayanan kesehatan;

2) ketahanan kesehatan, termasuk penguatan sistem kesehatan, pencegahan dan pengendalian penyakit, pencegahan pandemi, kesiapsiagaan dan respons, kedaruratan kesehatan masyarakat, kefarmasian dan alat kesehatan;

3) pembiayaan kesehatan;

4) pengembangan sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan

5) teknologi kesehatan.

 

Kerja Sama dengan Zimbabwe

Sementara itu, ruang lingkup kerja sama kesehatan Indonesia - Zimbabwe, salah satunya pelayanan kesehatan primer, termasuk program kesehatan reproduksi, ibu, bayi baru lahir, anak dan remaja, serta imunisasi.

Lalu, kerja sama juga dengan pelayanan sekunder, termasuk pelayanan spesialis dan rujukan pasien, laboratorium, patologi forensik dan pelayanan darah. Kemudian kerja sama dengan ketahanan sistem kesehatan, termasuk kesiapsiagaan dan tanggap darurat kesehatan masyarakat dan pengembangan farmasi dan peralatan medis.

Juga pembiayaan kesehatan, SDM di bidang kesehatan juga kerja sama di bidang teknologi kesehatan, termasuk informasi kesehatan dan bioteknologi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya