Vitamin D Bukan Cuma Penting untuk Anak dan Ibu Hamil

Vitamin D bukan cuma untuk anak dan ibu hamil. Semua usia butuh vitamin tersebut untuk menjaga imunitas tubuh

oleh Tim Health diperbarui 09 Sep 2024, 08:18 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 07:00 WIB
Telur Mata Sapi
Vitamin D dan ciri-ciri kekurangan vitamin tersebut. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Vitamin D kerap identik peruntukannya untuk anak dan ibu hamil, nyatanya semua usia butuh vitamin tersebut untuk menjaga imunitas tubuh seperti disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi Ardiansjah Dara

“Berbicara vitamin D3, itu memang harus diminum terus. Karena itu tidak cuma untuk promil, tidak cuma buat anak-anak tetapi untuk imun,” kata Dara.

Lebih lanjut, Dara mengutip pernyataan WHO di mana ada 78,2 persen lansia kekurangan vitamin D. Maka dari itu, konsumsi vitamin D juga sangat berguna untuk mengurangi masalah gejala menopause. Kekurangan vitamin D dapat berpengaruh pada sistem reproduksi, dan gejala GERD yang sering kali ditemui pada orang lanjut usia seperti batuk-batuk karena penjepit saluran nafas yang sudah kurang bagus.

Ciri-Ciri Kekurangan Vitamin D

Dara juga menjelaskan ciri-ciri seseorang memiliki kadar vitamin D yang kurang adalah malas bergerak, gampang lelah, dan rambut rontok. Ciri-ciri ini bisa didapati pada semua orang tak terkecuali pada ibu hamil dan menopause selain karena hormon yang berubah.

Dara juga mengatakan kadar vitamin D pada orang Indonesia menurut WHO rata-rata hanya 17,2 nanogram per mililiter. Padahal angka minimal yang direkomendasikan yaitu 30 nanogram per mililiter (ng/mL) mengutip Antara.

Hal ini yang membuat suplementasi vitamin D sangat dibutuhkan selain dengan berjemur di bawah sinar matahari.

Suplemen vitamin D pada orang yang menopause juga dibutuhkan untuk mengurangi asam lambung naik yang membuat tidak nyaman karena penjepit saluran nafas dari lambung ke leher sudah tidak bekerja dengan baik..

Sumber Vitamin D dari Makanan

Di sekitar kita ada banyak makanan yang kaya vitamin D. Mulai dari ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden dan juga kuning telur.

Ia juga menyarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D minimal 5000 iu sekali setiap hari.

Sinar Matahari Bantu Produksi Vitamin D

Mengutip laman Kemenkes RI, manfaat sinar matahari dalam memproduksi vitamin D sangat luas yaitu antara lain adalah membantu membantu penyerapan kalsium dan fosfor, membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi, menjaga kesehatan otot, memperbaiki suasana hati dan mencegah depresi, memelihara kesehatan jantung, dan membuat sistem kekebalan tubuh bekerja optimal.

Waktu yang ideal untuk mendapatkan sinar matahari adalah pada pagi menjelang siang hari tergantung dimana anda tinggal.

Di Indonesia, umumnya pukul 10 dan 11 adalah waktu yang optimal. Matahari berada pada titik terbesarnya di tengah hari, ketika sinar UVB berada pada titik terkuatnya.

ben

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya