Terobosan Baru BPJS Kesehatan untuk Layanan Berkualitas Mutu, Rumah Sakit Apung hingga Digitalisasi

BPJS Kesehatan hadirkan terobosan baru di 2024 untuk tingkatkan mutu dan akuntabilitas Program JKN.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Sep 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2024, 06:00 WIB
Kolaborasi BPJS Kesehatan dengan 23.294 FKTP, 3.140 FKRTL, dan Rumah Sakit Apung Pastikan Layanan Berkualitas (Foto: Humas BPJS Kesehatan)
Kolaborasi BPJS Kesehatan dengan 23.294 FKTP, 3.140 FKRTL, dan Rumah Sakit Apung Pastikan Layanan Berkualitas (Foto: Humas BPJS Kesehatan)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2024 menjadi titik balik dalam dunia kesehatan Indonesia, berkat terobosan terbaru dari BPJS Kesehatan. Dalam acara Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan, lembaga ini mengungkapkan inovasi mutakhir yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan akuntabilitas Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Apa Itu Transformasi Layanan Mutu?

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menegaskan bahwa tahun 2024 adalah momen penting untuk melanjutkan transformasi mutu layanan. BPJS Kesehatan kini menggulirkan berbagai inovasi untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Inovasi terbaru termasuk kerja sama dengan rumah sakit apung dan bergerak, simplifikasi administrasi, serta digitalisasi layanan.

"Transformasi ini tidak hanya sekadar upaya memperbaiki sistem yang ada, tapi juga menjangkau daerah-daerah yang belum memiliki fasilitas kesehatan memadai. Dengan adanya rumah sakit apung dan layanan digital seperti telekonsultasi dan antrean online, kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih inklusif dan efisien," kata Ali Ghufron Mukti.

BPJS Kesehatan Bekerja Sama Dengan Apa Saja?

Acara ini juga menyoroti pentingnya sinergi antara berbagai pihak. BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 23.294 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.140 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), serta mengapresiasi fasilitas kesehatan yang berkomitmen terhadap mutu pelayanan.

Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Inda Deryanne Hasman, menekankan bahwa pertemuan ini merupakan ajang berbagi pengalaman dan gagasan dalam menghadapi tantangan kesehatan. "Kami berharap terjalin kolaborasi lebih erat antara BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan. Dengan begitu, kita bisa memastikan layanan yang berkualitas, efisien, dan berkelanjutan untuk masyarakat," kata Inda.

 

Apa Peran Utama KPK?

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, turut berkomentar mengenai pentingnya sinergi dalam menjaga integritas layanan kesehatan. KPK berkomitmen untuk mendukung program JKN dengan pencegahan, monitoring, dan penindakan terhadap kecurangan.

"Kesehatan adalah dasar untuk menciptakan hidup yang lebih baik. Dengan menekan kecurangan, kami percaya efektivitas layanan Program JKN akan meningkat, yang pada akhirnya berdampak positif pada kualitas layanan bagi peserta JKN," ujar Alexander.

 

Layanan BPJS Apa Saja?

BPJS Kesehatan terus berinovasi untuk memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan capaian peserta JKN sebanyak 276,12 juta jiwa atau 98,67 persen dari total penduduk Indonesia, program ini dinyatakan sebagai program jaminan kesehatan terbesar di dunia dengan skema tunggal terintegrasi.

Dari telekonsultasi hingga digitalisasi administrasi, setiap langkah inovasi BPJS Kesehatan bertujuan untuk membawa perubahan signifikan dalam kualitas layanan kesehatan. Inovasi ini tidak hanya akan memudahkan akses layanan tetapi juga memastikan bahwa setiap individu mendapatkan perlindungan kesehatan yang optimal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya