Leukemia pada Anak, Usia Berapa Si Kecil Bisa Terkena Kanker Darah?

Menurut pakar, leukemia atau kanker darah bisa terjadi di usia anak berapa saja termasuk saat baru lahir.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Sep 2024, 12:17 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2024, 12:10 WIB
Fimela - Keluarga Anak
Ilustrasi anak kena kanker darah atau leukemia. /copyright freepik

Liputan6.com, Jakarta Leukemia atau kanker darah bisa terjadi pada anak. Bahkan ini merupakan jenis kanker yang banyak ditemukan pada anak.

Menurut dokter spesialis anak subspesialis hematologi onkologi Profesor Pustika A. Wahidiyat, leukemia bisa terjadi di usia anak berapa saja.

"Bahkan bayi baru lahir bisa terkena leukemia atau disebut dengan leukemia bawaan atau leukemia kongenital," kata Pustika saat wawancara daring beberapa waktu lalu.

Pada leukemia kongenital, biasanya terjadi pada anak dengan down syndrome. Di mana anak down syndrome memiliki kemungkinan leukemia kongenital lebih tinggi dibandingkan anak lain.

Sementara itu, pada anak di luar down syndrome, kebanyakan kasus leukemia ditemukan saat berusia 2 - 6 tahun dengan jenis leukemia akut. Leukemia akut terdiri dari Leukemia Limfoblastik Akut (LLA), Leukemia NonLimfoblastik Akut (LNLA) atau Leukemia Mieloblastik Akut (LMA).

Sementara itu, leukemia kronik ditemukan di usia anak yang lebih besar yakni di atas 10 tahun, lanjut dokter yang praktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah Jakarta ini.

Gejala Leukemia Anak

Leukemia adalah penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Anak yang mengalami leukemia menunjukkan gejala diantaranya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

  • pucat
  • demam berkepanjangan yang tidak jelas penyebabnya
  • kerap mengalami pendarahan, bisa terjadi pendarahan kulit, saluran pencernaan, lebam di kulit, mimisan. Lalu, bisa juga muncul bintik-bintik di kulit, yang kerap dianggap demam berdarah.

Kenapa Anak Bisa Kena Kanker?

Pustika mengatakan bahwa hingga penyebab kanker anak belum diketahui.

"Karena banyak faktor yang memengaruhi atau multifaktorial," kata Pustika.

Faktor yang paling dominan, kata Pustika, ada faktor genetik dimana tiba-tiba gen dalam tubuh berubah atau ada mutasi.

Lalu, faktor lain adalah riwayat kanker pada keluarga. Bila keluarga seperti orangtua, kakek, nenek, atau buyut memiliki riwayat kanker, maka keturunanya lebih mungkin terkena kanker dibandingkan keluarga lain yang 'bersih' dari kanker.

Kemudian, faktor sinar X atau zat kimia, yang secara tidak langsung, kata Pustika, menjadi faktor risiko kanker.


Selain Leukemia, Kenali Jenis Lain Kanker Anak

Selain leukemia ada beberapa jenis kanker yang banyak terjadi pada anak, diantaranya:

  • Tumor mata atau retinablastoma.Retinoblastoma dapat menyerang satu mata (unilateral) atau bahkan kedua mata (bilateral). Penyakit ini timbul akibat adanya proses mutasi genetik pada sel-sel saraf di dalam retina.
  • Tumor otak. Pustika mengatakan menurut data ada 1-2 per seratus anak alami tumor otak
  • Kanker kelenjar ditandai dengan kelenjar yang membesar dengan cepat.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya