Viral! Ahn Bo Hyun Pamer Punggung di Instagram, Netizen Indonesia Malah Sebut Seperti Abis Kerokan

Ahn Bo Hyun viral setelah memamerkan punggung di Instagram. Netizen Indonesia pun membandingkannya dengan efek kerokan, menciptakan banyak komentar lucu dan menarik di media sosial.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Des 2024, 12:57 WIB
Diterbitkan 01 Des 2024, 12:57 WIB
Ahn Bo Hyun menjadi sorotan setelah mengunggah foto punggung di Instagram. Netizen Indonesia pun bercanda, membandingkannya dengan bekas kerokan, yang memicu reaksi kocak di media sosial. (Foto: instagram.com/bohyuahn)
Ahn Bo Hyun menjadi sorotan setelah mengunggah foto punggung di Instagram. Netizen Indonesia pun bercanda, membandingkannya dengan bekas kerokan, yang memicu reaksi kocak di media sosial. (Foto: instagram.com/bohyuahn)

Liputan6.com, Jakarta - Aktor Korea Selatan, Ahn Bo Hyun, membuat heboh dunia maya, khususnya para penggemarnya di Indonesia. Pada Sabtu, 30 November 2024, Ahn Bo Hyun mengunggah beberapa foto di akun Instagram pribadinya, @bohyuahn.

Salah satu foto yang mencuri perhatian adalah pose yang memamerkan punggungnya. Foto tersebut langsung membuat para penggemar di Indonesia memberikan komentar yang cukup lucu dan tak terduga.

Sejumlah netizen Indonesia pun langsung berkomentar bahwa punggung Ahn Bo Hyun terlihat seperti orang yang baru saja kerokan, sebuah pengobatan tradisional Indonesia untuk mengatasi masuk angin. "Kerokan apa mas?," cuit akun @mia.muthiany dengan kebingungannya.

Tidak sedikit juga yang menganggap Ahn Bo Hyun tampak seperti baru selesai menjalani terapi kerokan, meskipun dia adalah seorang aktor Korea yang terkenal dengan penampilannya yang menawan. "Ternyata aktor Korea kerokan juga ya," kata @Nadyaputrilrst sambil menambahkan emotikon menangis.

Komentar serupa juga datang dari @sheilachei yang berkata, "Ya ampun seorang Bohyun dikerok juga ternyata. Wkwkwk."

Apa Manfaat Kerok?

Meskipun istilah "kerokan" mungkin hanya populer di Indonesia, ternyata teknik ini juga dikenal di beberapa negara Asia lainnya, seperti China, dengan nama gua sha. Gua sha memiliki prinsip yang serupa dengan akupunktur, yang melibatkan peningkatan suhu tubuh pada area tertentu.

Meski tujuannya adalah untuk mengeluarkan 'angin' dalam tubuh, efek yang tampak di kulit setelah kerokan adalah pembuluh darah kapiler yang melebar, yang menyebabkan warna merah muncul pada kulit, dilansir yankes.kemkes.go.id pada Minggu, 1 Desember 2024.

 

Kenapa Habis Dikerok Badan Terasa Enak?

Meski sering dianggap sebagai tanda angin yang keluar, warna merah pada kulit sebenarnya menandakan pembuluh darah kapiler yang melebar akibat kerokan, yang meningkatkan aliran darah pada area tubuh tersebut.

Tidak hanya itu, proses ini juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan memberi efek nyaman karena kerokan membantu tubuh melepaskan endorfin, hormon yang dapat memberikan rasa senang dan nyaman.

Bagi sebagian orang, kerokan memberikan rasa segar dan lega, meskipun pengobatan ini bukan tanpa kontroversi. 

Apa Dampak Dari Kerokan?

Kerokan, yang sering dilakukan pada bagian tubuh seperti leher hingga pinggang, umumnya meninggalkan warna merah yang terlihat jelas. Banyak orang yang meyakini bahwa warna merah tersebut menandakan 'angin keluar' dari dalam tubuh.

Menurut kepercayaan ini, semakin pekat warna merahnya, semakin banyak angin yang masuk ke tubuh. Namun, apa sebenarnya yang terjadi di balik fenomena ini? Warna merah yang muncul setelah kerokan sebenarnya merupakan tanda bahwa pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit melebar.

Melebarnya pembuluh darah kapiler ini terjadi sebagai respons terhadap tekanan dari alat yang digunakan untuk melakukan kerokan. Meski banyak orang mengaitkannya dengan 'keluarnya angin', kondisi ini tidak berbahaya selama kerokan tidak dilakukan secara berlebihan atau terus-menerus.

Pelebaran pembuluh darah kapiler ini turut meningkatkan aliran darah di area yang di kerok. Hal ini bisa membantu mempercepat proses metabolisme tubuh, yang pada gilirannya dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan secara umum.

Selain dampak fisik pada aliran darah, kerokan juga dapat memberikan rasa nyaman dan segar. Proses kerokan memicu tubuh untuk melepaskan endorfin, hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. Endorfin dikenal sebagai hormon yang dapat memicu perasaan senang dan nyaman. 

Apakah Manfaat Kerokan bagi Kesehatan?

Meskipun istilah "masuk angin" tidak diakui dalam dunia medis, kerokan dipercaya dapat meredakan gejala yang terkait dengannya. Dalam banyak kasus, terapi ini dikatakan membantu mengurangi pegal-pegal, sakit otot, serta mempercepat pemulihan dari pilek atau demam.

Salah satu manfaat kerokan yang sering dirasakan adalah pada area leher dan bahu. Rasa sakit atau ketegangan pada leher dan bahu sering dialami oleh orang yang banyak menghabiskan waktu di depan komputer.

Penelitian menunjukkan bahwa kerokan dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fleksibilitas gerakan leher. Dengan meregangkan otot yang tegang, kerokan dapat membantu meredakan ketegangan yang berlarut-larut, bahkan berpotensi mengurangi sakit kepala atau ketegangan mata.

Manfaat lain dari kerokan adalah untuk meringankan gejala perimenopause, masa transisi menjelang menopause pada wanita. Gejala seperti kecemasan, hot flashes, dan insomnia seringkali membuat tubuh tidak nyaman.

Kerokan diyakini dapat menjadi terapi yang aman dan efektif untuk meredakan ketidaknyamanan yang timbul selama periode ini.

Selain itu, kerokan juga bermanfaat bagi para atlet yang ingin mempercepat pemulihan otot. Penelitian yang dilakukan di China menunjukkan bahwa terapi ini dapat menjaga kebugaran atlet serta menjadi alternatif untuk pemulihan pasca-latihan.

Bahkan, kerokan juga membantu mengurangi sakit punggung pada manula, sebuah keluhan umum yang sering dialami oleh orang lanjut usia. Studi menunjukkan bahwa kerokan memberikan efek anti inflamasi yang lebih tahan lama dan meningkatkan fleksibilitas punggung bawah.

Tidak hanya itu, kerokan juga dipercaya dapat mengurangi peradangan akibat hepatitis B, meskipun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitasnya sebagai terapi yang sah dalam dunia medis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya