Manisnya Madu dan Camilan Lokal Sumbawa dengan Kemasan Global

Sebelumnya, madu asli dari UMKM di Sumbawa ini hanya dikemas dalam botol air mineral sederhana.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 10 Des 2024, 03:33 WIB
Diterbitkan 09 Des 2024, 18:37 WIB
UMKM madu asli Sumbawa
Meskipun menghadapi ketatnya persaingan di pasar nasional, pelaku UMKM Sumbawa tetap percaya diri membawa kisah dan rasa khas daerah mereka kepada lebih banyak orang. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Di tengah tren gaya hidup sehat, camilan tradisional dan madu asli semakin diminati sebagai pilihan pangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga bermanfaat. Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu daerah yang menawarkan keunikan rasa dan kualitas lewat produk lokal hasil bumi.

Meskipun menghadapi ketatnya persaingan di pasar nasional, pelaku UMKM Sumbawa tetap percaya diri membawa kisah dan rasa khas daerah mereka kepada lebih banyak orang.

Salah satu cerita inspiratif datang dari Tenri Abang, pemilik UMKM Almira Catering di Kecamatan Lenangguar. Tenri memproduksi berbagai camilan khas seperti keripik pisang, kacang sembunyi, stik bawang, hingga makanan khas Sumbawa, seperti sira uwir.

“Setelah mengikuti pelatihan Bale Berdaya, saya belajar banyak tentang pengemasan produk dan pencitraan merek. Hasilnya, penjualan saya meningkat, dan produk kami sudah menjangkau Jakarta,” ungkapnya.

Dengan pendekatan inovasi, Tenri berhasil mengembangkan produk yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga tampil menarik berkat kemasan yang lebih profesional.

“Kami juga diajarkan untuk membuat cerita merek yang mencerminkan identitas produk kami. Hal ini sangat membantu kami dikenal lebih luas,” tambahnya.

Madu Asli, Kunci Sehat yang Mendunia

Sementara itu, Indriani Imlassyafitri dari Kecamatan Lantung, pemilik UMKM King Bee Honey, membawa madu Sumbawa ke panggung nasional. Sebelumnya, madu King Bee hanya dikemas dalam botol air mineral sederhana.

Namun, pelatihan tatap muka di program Bale Berdaya membantunya melihat pentingnya kemasan sebagai bagian dari strategi usaha. 

Diakui Indriani, produk madu aslinya sekarang dapat terjual lebih banyak hingga luar Sumbawa. 

“Hasil pelatihan sangat luar biasa. Saya belajar membuat cerita merek dan mendesain kemasan yang menarik. Sekarang, saya bisa menjual lebih dari 15.000 ml madu per hari, bahkan hingga luar Sumbawa,” ujar Indriani.

 

 

Memanfaatkan Media Sosial

Kini, madu King Bee hadir dalam kemasan modern beragam ukuran, mulai dari 150 ml hingga 500 ml, yang menjadi favorit konsumen.

Selain inovasi kemasan, Indriani juga memanfaatkan media sosial untuk promosi dan membangun kesadaran akan manfaat madu bagi kesehatan.

"Ke depan, saya ingin terus meningkatkan inovasi produk dan menyiapkan bahan baku lebih baik, terutama menghadapi musim hujan,” katanya penuh semangat.

 

Sulut Semangat UMKM Lokal

rogram Bale Berdaya, hasil kolaborasi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dan KUMPUL, menjadi penggerak utama di balik kesuksesan ini. Dengan pendekatan berbasis pelatihan dan pendampingan langsung oleh para ahli, program ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga memberdayakan UMKM melalui inovasi kemasan dan penguatan merek.

Hasilnya, 50% UMKM peserta berhasil memperbaiki tampilan kemasan mereka menjadi lebih menarik. Dari camilan tradisional hingga madu alami, produk-produk ini kini tampil sebagai wajah baru UMKM Sumbawa yang siap bersaing di pasar nasional dan internasional.

Produk lokal seperti camilan Almira Catering dan madu King Bee Honey tidak hanya menggugah selera, tetapi juga membuktikan bahwa inovasi dan kerja keras mampu membawa cerita lokal menjadi inspirasi gaya hidup sehat yang lebih luas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya