Liputan6.com, Jakarta - Menumbuhkan minat membaca pada individu sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bukan hanya orang tua, lingkungan seperti sekolah pun harus mendukung anak memiliki kegemaran membaca yang baik. Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 memiliki kiat agar tingkat kegemaran membaca (TGM) pada peserta didik baik.
Ketua Yayasan Bakti Mulya 400, Ir. Hj. Anna Rosita Subagdja, menjelaskan salah satu caranya adalah dengan mengharuskan para siswa membaca pada hari-hari tertentu.
Advertisement
Baca Juga
“Ada hari tertentu yang mereka harus membaca,” ujar Anna di Cibubur, Sabtu, 14 Desember 2024.
Advertisement
Setelah membaca, siswa diminta membuat resensi buku dan mempresentasikannya. Dengan demikian, para siswa terbiasa membaca dan memiliki hasil tes literasi yang tinggi. Kebiasaan membaca ini pun telah dibangun BM 400 mulai dari jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK).
“Dari TK bahkan habit itu kami bangun, bukan dipaksakan."
Perpaduan Kurikulum IB dan Cambridge
Memasuki tahun ajaran baru 2025, BM 400 International School Cibubur hadir dengan perpaduan kurikulum bertaraf internasional, yaitu International Baccalaureate (IB) dan kurikulum Cambridge. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mencetak generasi muda yang tidak hanya memiliki kecakapan akademik, tetapi juga kesadaran global dan karakter yang unggul.
Anna Rosita menegaskan pentingnya pendidikan berkualitas dalam membangun masa depan bangsa.
“Bakti Mulya (BM) 400 International School Cibubur dirancang untuk mendukung proses pembelajaran berbasis teknologi modern dengan tetap mengedepankan nilai-nilai keislaman yang menjadi pondasi utama pendidikan di sekolah kami,” ujarnya.
BM 400 International School Cibubur akan memulai kelas pertamanya pada Juli 2025. Sekolah ini menerapkan filosofi pendidikan yang mengedepankan pengembangan keterampilan berpikir kritis, pemahaman interdisipliner, dan kesadaran global.
Kurikulum IB untuk TK dan SD
Untuk tingkat TK dan SD, sekolah ini mengadopsi kurikulum IB Primary Years Programme (PYP), yang menekankan pendekatan inquiry-based learning (keaktifan bertanya) guna mendorong siswa menjadi pembelajar aktif. Pendekatan ini mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti sains, sosial, dan bahasa, serta mendorong kolaborasi dan pemikiran kritis.
Sementara itu, untuk tingkat yang lebih tinggi, BM 400 menerapkan kurikulum Cambridge yang berfokus pada penguasaan mata pelajaran inti seperti Matematika, Bahasa Inggris, dan Sains. Kurikulum ini juga mengedepankan evaluasi progresif yang membantu siswa mencapai keunggulan akademik sesuai standar internasional.
Advertisement
Mengembangkan Karakter dan Kesadaran Global
Principal of Primary Years Programme di BM 400 International School Cibubur, Hana Triana, M.Pd., M.Ed., menjelaskan bahwa sekolah ini tidak hanya berfokus pada prestasi akademik. “Kami tidak hanya sekadar menekankan pencapaian akademik, tetapi juga membentuk karakter siswa agar memiliki kesadaran global yang tinggi,” ungkap Hana.
Dalam pembelajaran berbasis kesadaran budaya dan isu-isu global, siswa diajarkan untuk menjadi warga dunia yang peduli dan memiliki empati terhadap berbagai masalah yang dihadapi. Pendekatan ini juga mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan, yang sangat penting dalam membentuk individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas.
Dukungan Orang Tua dan Lingkungan Belajar yang Holistik
Melalui acara soft launching yang digelar pada 14 Desember 2024, BM 400 International School Cibubur memperkenalkan fasilitas, program, dan pendekatan pendidikan kepada calon siswa dan orang tua. Acara ini juga menghadirkan parenting influencer Verti Tri Wahyuni dan calon wali murid Elia Syazwani, yang berbagi perspektif mereka tentang pentingnya pendidikan yang holistik.
Sekolah yang berlokasi di Cibubur inni merupakan pengembangan dari Sekolah BM 400 Jakarta, yang selama 41 tahun terakhir telah mencetak banyak lulusan berprestasi di berbagai bidang. Salah satu alumninya adalah Redha Bhawika Putra, yang saat ini menjadi tenaga ahli pengeboran panas bumi di Kementerian ESDM setelah menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung dan University of Manchester, UK.
Advertisement