Liputan6.com, Jakarta Sebagian perempuan heran dengan kondisi kulit yang terlihat kusam. Padahal, berbagai produk perawatan kulit atau skincare dengan harga yang tak murah telah rajin dilakukan.
Menurut dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika RS EMC Sentul, Syahriani, hal ini bisa dipicu oleh stres. Sehingga, perawatan kulit seharusnya tidak hanya berfokus pada kulit saja.
Advertisement
Baca Juga
“Wanita itu jangan hanya terfokus pada ‘wajah saya harus bagus, harus terawat’ jadi jangan hanya fokus pada skincare. Apalagi kita bicara tentang Hari Ibu ya, ibu-ibu dengan beban kerja, apalagi ibu rumah tangga yang juga bekerja pasti sehari-hari tingkat stresnya tinggi,” jelas Syahriani dalam Live Streaming Healthy Monday EMC Healthcare dan Liputan6.com untuk menyemarakkan Hari Ibu Nasional, Senin (23/12/2024).
Advertisement
“Walau memakai produk skincare yang bagus atau yang mahal, tapi kalau tidak bisa mengelola stres, tidak bisa menjaga pola hidup yang sehat, pola makan yang baik, itu juga akan berpengaruh,” tambahnya.
Maka dari itu, setiap perempuan perlu meluangkan waktu untuk me time atau bersantai sejenak seorang diri.
“Me time di sini jangan dianggap mahal karena harus pergi perawatan ke salon, tidak, me time itu meluangkan waktu sejenak, di mana kita tidak berhubungan dengan pekerjaan, dengan anak-anak. Kita ambil waktu sedikit untuk kita lebih bersantai, itu membantu juga agar kulit lebih terawat, sedikit tampak lebih muda,” ucap Syahriani.
Hindari Rokok
Mendapat kulit yang sehat juga bisa dimulai dengan meninggalkan kebiasan buruk seperti merokok. Hal ini sangat berpengaruh pada kondisi kulit dan penuaan.
“Sudah pasti (merokok pengaruhi kulit), saya pernah melihat perbedaan perempuan perokok dan bukan perokok. Wanita perokok umurnya lebih muda dibanding yang tidak merokok, itu jauh sangat berbeda dilihat dari tekstur dan penampakan kulitnya.”
“Rokok ini kan banyak zat kimia yang sangat tidak baik untuk kulit, bisa menghambat suplai oksigen ke kulit, di daerah bibir akan terlihat garis-garis kerutan yang lebih jelas,” papar Syahriani.
Advertisement
Tips Pilih Produk Skincare yang Aman
Terkait pemilihan produk perawatan kecantikan, Syahriani mengimbau agar para perempuan lebih sadar akan produk aman dan tidak aman.
“Produk skincare itu sekarang menjadi bisnis yang sangat menjanjikan bagi banyak orang. Sebagai konsumen, ibu-ibu itu harus aware banget, jangan sampai termakan oleh produk yang menjanjikan ‘hanya dengan satu produk bisa memenuhi semua kebutuhan wajah’.”
Lantas bagaimana cara memilih produk yang aman?
Beberapa tips memilih produk skincare yang aman menurut Syahriani adalah:
- Cek perusahaan yang memproduksi.
- Cek zat-zat yang terkandung dalam produk.
- Cek sertifikat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
- Cek tanggal kedaluwarsa.
- Pastikan apa produk ini dibutuhkan oleh kulit.
Cantik Tak Harus Putih
Syahriani tak memungkiri bahwa di lapangan memang kerap ditemukan anggapan semakin putih semakin cantik.
“Sekarang yang banyak saya dengar dari konsumen-konsumen pemakai skincare ada patokan bahwa putih adalah cantik. Jadi sampai yang bermerkuri pun mau dipakai demi glowing dan putih.”
“Padahal, setiap orang itu secara genetik sudah mempunyai jenis kulit yang berbeda-beda. Misalnya, saya dengan kulit coklat tidak mungkin akan bisa menjadi putih seputih orang yang melaninnya sedikit,” terangnya.
Dengan kata lain, kulit terawat tidak harus lebih putih.
Advertisement