Akselerasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Diluncurkan Serentak di Februari 2025

Program PKG dijadwalkan diluncurkan secara serentak pada awal Februari 2025 di 10 ribu puskesmas dan 20 ribu klinik di seluruh Indonesia.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 19 Jan 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 07:00 WIB
Jaga Pola Hidup Sehat, Mahasiswa Gelar Cek Darah di CFD
Mahasiswa mengambil contoh darah warga saat menggelar pengecekan di car free day (CFD), Jakarta,Minggu (13/1). Sejumlah mahasiswa dari universitas di Jakarta menggelar pengecekan darah bagi warga yang berolahraga saat CFD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mempercepat implementasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), salah satu inisiatif unggulan dalam Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia, dengan fokus pada upaya pencegahan dan deteksi dini.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, bersama Kepala Staf Kepresidenan A.M. Putranto, mengunjungi Puskesmas Watukawula di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (17/1). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dalam mendukung pelaksanaan program cek kesehatan gratis tersebut.

“Tujuan utama program ini adalah memastikan masyarakat Indonesia tetap sehat. Menjaga kesehatan jauh lebih murah dan bermanfaat dibandingkan mengobati penyakit,” ungkap Menkes Budi. Ia menekankan pentingnya upaya preventif dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif.

Peluncuran Serentak di Ribuan Fasilitas Kesehatan

Program PKG dijadwalkan diluncurkan secara serentak pada awal Februari 2025 di 10 ribu puskesmas dan 20 ribu klinik di seluruh Indonesia. Menkes Budi menyatakan bahwa pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kesiapan fasilitas kesehatan, terutama terkait kelengkapan alat kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

“Kita datang langsung ke puskesmas agar bisa melihat kondisi sebenarnya kesiapan di seluruh pelosok Indonesia. Dengan begitu, pengaturannya bisa lebih baik dan program ini dapat berjalan optimal,” jelas Menkes Budi. 

 

 

Distribusi Alkes ke Puskesmas

 

Sebagai bagian dari upaya ini, Kemenkes akan mendistribusikan berbagai alat kesehatan ke puskesmas mulai tahun 2025. Alat-alat tersebut mencakup hematology analyzer, blood chemical analyzer, elektrokardiogram (EKG), serta peralatan kesehatan ibu dan anak.

“Puskesmas yang belum memiliki USG, semuanya akan mendapatkannya mulai tahun ini. Dalam waktu 18 bulan, kami targetkan 10 ribu puskesmas telah dilengkapi alat-alat tersebut,” tambah Menkes Budi.

 

Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program

Program ini juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan kritik terhadap pelaksanaannya.

“Niatan Bapak Presiden untuk membuat masyarakat lebih sehat harus kita dukung dan jalankan. Namun, jika pelaksanaannya tidak sempurna, kita perbaiki sambil jalan. Kami terbuka menerima masukan dan kritik dari masyarakat,” ujar Menkes Budi.

Dalam kunjungannya, Menkes Budi juga menyampaikan bahwa Kemenkes akan terus berkomunikasi dengan puskesmas di 514 kabupaten/kota untuk mengevaluasi kekurangan yang perlu diperbaiki.

 

Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Sehat

Kepala Staf Kepresidenan A.M. Putranto menekankan pentingnya program PKG dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Dengan program ini, masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya dan menjalani hidup yang lebih sehat, makmur, dan sejahtera,” kata Putranto.

Kunjungan Menkes Budi dan A.M. Putranto ke Puskesmas Watukawula menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam memastikan seluruh elemen pelaksana siap mendukung program PKG. Dengan akses kesehatan yang lebih merata, pemerintah optimis dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya