3 Jenis Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak

Kenali berbagai jenis aritmia jantung yang bisa memengaruhi irama detak jantung. Simak penjelasan pakar tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 06 Mar 2025, 09:25 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 09:25 WIB
ciri ciri sakit jantung
Jenis aritmia jantung bisa memicu detak jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Simak penjelasan dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.J.P Subsp.Ar (K), FIHA tentang penyebab, gejala, dan penanganannya. © Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Aritmia jantung merupakan gangguan irama jantung yang terjadi akibat masalah pada sistem listrik jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur. Jika tidak ditangani dengan baik, beberapa jenis aritmia jantung dapat berujung pada kondisi serius, seperti henti jantung mendadak yang berisiko menyebabkan kematian.

Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Aritmia RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.J.P Subsp.Ar (K), FIHA, aritmia terjadi karena gangguan sistem listrik jantung yang mengatur detak jantung.

"Jantung memiliki sistem listrik seperti jaringan listrik PLN, yang terdiri dari generator dan kabel penghantar listrik. Jika terjadi gangguan pada sistem ini, ritme jantung bisa terganggu dan menyebabkan aritmia," katanya dalam diskusi media 'Cegah Kematian Jantung Mendadak akibat Aritmia dengan Implantable Cardioverter-Defibrillator (ICD)' pada Rabu, 5 Maret 2027.

Apa Saja Jenis Aritmia?

Berikut beberapa jenis aritmia yang umum terjadi dan perlu diwaspadai:

Promosi 1

1. Ekstrasistol

Ekstrasistol adalah jenis aritmia yang terjadi akibat adanya impuls listrik tambahan di luar sistem utama jantung. Hal ini menyebabkan denyut jantung terasa seperti melompat atau tidak beraturan. "Banyak pasien merasakan sensasi jantung seperti 'kosong' sesaat karena denyut ekstra ini," ungkap dr. Dony.

2. Atrial Fibrilasi (AF)

Atrial fibrilasi merupakan jenis aritmia jantung yang paling umum, terutama pada lansia di atas 70 tahun. Kondisi ini menyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur dan sering kali disertai sensasi berdebar. "Yang lebih berbahaya, atrial fibrilasi meningkatkan risiko stroke sumbatan. Sekitar sepertiga kasus stroke sumbatan disebabkan oleh aritmia ini," katanya.

3. Irama Jantung Mematikan (Letal)

Jenis aritmia ini terjadi ketika sistem listrik jantung mengalami gangguan berat hingga menyebabkan jantung hanya bergetar tanpa memompa darah. Jika berlangsung lama, kondisi ini bisa menyebabkan henti jantung mendadak dan kematian dalam hitungan menit.

"Orang yang mengalami irama letal bisa tiba-tiba pingsan, dan jika tidak segera ditangani dengan CPR atau kejut listrik (AED), nyawanya bisa terancam," tambahnya.

Faktor Risiko Henti Jantung Mendadak

ciri sakit jantung pada wanita
Jenis aritmia jantung bisa memicu detak jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Simak penjelasan dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.J.P Subsp.Ar (K), FIHA tentang penyebab, gejala, dan penanganannya. © Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Henti jantung mendadak dapat terjadi tanpa gejala sebelumnya dan sering kali menyebabkan kematian dalam 24 jam. Faktor risikonya berbeda tergantung usia:

  • Di atas 35 tahun: Penyebab utama adalah penyakit jantung koroner.
  • Di bawah 35 tahun: Penyebab utama adalah kelainan irama jantung bawaan atau gangguan otot jantung.

Menariknya, bahkan orang sehat seperti atlet pun memiliki risiko mengalami henti jantung mendadak. "Beberapa kasus kematian mendadak pada atlet profesional terjadi karena adanya gangguan irama jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya," ujar dr. Dony.

Cara Mendeteksi Aritmia Jantung

ciri ciri penyakit jantung pada wanita
Jenis aritmia jantung bisa memicu detak jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Simak penjelasan dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.J.P Subsp.Ar (K), FIHA tentang penyebab, gejala, dan penanganannya. © Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami aritmia, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

  1. Meraba Nadi – Cara sederhana dengan merasakan denyut nadi di pergelangan tangan.
  2. Menggunakan Smartwatch atau Oximeter – Beberapa perangkat dapat mendeteksi ritme jantung abnormal.
  3. Pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram) – Alat ini merekam aktivitas listrik jantung.
  4. Holter Monitor – Digunakan selama beberapa hari untuk mendeteksi aritmia yang muncul secara sporadis.
  5. Alat Implan Rekam Jantung – Dipasang di bawah kulit untuk pemantauan jangka panjang.

Tindakan Darurat Jika Terjadi Henti Jantung

ciri ciri serangan jantung ringan
Jenis aritmia jantung bisa memicu detak jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Simak penjelasan dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.J.P Subsp.Ar (K), FIHA tentang penyebab, gejala, dan penanganannya. © Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Jika seseorang tiba-tiba pingsan dan tidak bernapas, segera lakukan langkah berikut:

  1. Pastikan lingkungan aman.
  2. Cek kesadaran dengan menepuk dan memanggil namanya.
  3. Jika tidak ada respons, segera minta bantuan atau hubungi layanan darurat.
  4. Lakukan CPR (pijat jantung) dengan menekan dada 100-120 kali per menit.
  5. Gunakan AED (Alat Kejut Jantung) jika tersedia.

Penanganan cepat sangat krusial dalam menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami henti jantung. "CPR dan kejut listrik yang diberikan dalam beberapa menit pertama bisa meningkatkan peluang selamat secara signifikan," tegas dr. Dony. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya