Apakah Sindrom Tourette Bisa Sembuh? Ciri-Ciri dan Cara Mengatasi Gejalanya

Apakah Sindrom Tourette bisa sembuh? Kenali ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasi gejalanya dengan terapi, dukungan sosial, serta gaya hidup sehat agar penderita tetap bisa menjalani hidup dengan nyaman.

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 17 Mar 2025, 13:27 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2025, 13:27 WIB
6 tanda sakit kepala sudah berbahaya
Apakah Sindrom Tourette bisa sembuh? Ketahui ciri-ciri, penyebab, dan cara mengelola gejalanya dengan terapi, pola hidup sehat, serta dukungan sosial agar kualitas hidup penderita tetap terjaga. © Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sindrom Tourette adalah gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan tics motorik dan vokal yang tidak terkendali. Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan sindrom ini secara total. Namun, kabar baiknya adalah gejalanya dapat dikelola dengan berbagai metode pengobatan dan terapi sehingga penderitanya tetap bisa menjalani kehidupan yang berkualitas.

Apakah Sindrom Tourette Bisa Sembuh?

Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan sindrom Tourette secara permanen, pengobatan dan terapi dapat membantu mengendalikan gejala yang muncul. Beberapa penderita mengalami perbaikan kondisi seiring bertambahnya usia, bahkan ada yang gejalanya berkurang atau menghilang. Namun, dalam beberapa kasus, gejala bisa kembali muncul dalam kondisi tertentu.

Sindrom ini lebih sering terdeteksi pada anak-anak berumur 4 s.d 6 tahun, meskipun penyebab pastinya masih belum sepenuhnya dipahami. Faktor genetik, ketidakseimbangan senyawa kimia di otak, serta faktor lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan sindrom ini. 

"Orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat sindrom Tourette lebih mungkin terkena, tetapi tingkat keparahan dan jenis gejalanya bisa berbeda," kata Stephanie Watson, seorang penulis di bidang kesehatan, mengutip WebMD.

Cara Mengelola Gejala Sindrom Tourette

Walaupun tidak bisa disembuhkan, pengelolaan gejala sindrom Tourette sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Terapi Perilaku

Cognitive Behavioral Intervention for Tics (CBIT) merupakan salah satu pendekatan yang dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas tics. Terapi ini mengajarkan penderita cara mengenali tanda-tanda awal munculnya tics dan menggantinya dengan respons yang lebih terkendali.

2. Dukungan Sosial dan Emosional

Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas sangat penting untuk membantu penderita menghadapi tantangan emosional yang sering muncul. Konseling atau terapi psikologis dapat membantu mengatasi kecemasan dan stres akibat sindrom Tourette.

3. Menjaga Gaya Hidup Sehat

Olahraga teratur dapat membantu mengalihkan perhatian dari gejala serta mengurangi stres. Aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Pola tidur yang teratur dan konsumsi makanan sehat juga berkontribusi dalam pengelolaan gejala.

4. Pengobatan Jika Diperlukan

Pada kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu mengendalikan gejala, seperti obat yang mempengaruhi neurotransmiter otak. Konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan untuk menentukan metode pengobatan yang paling sesuai.

Penyebab Sindrom Tourette: Faktor Genetik dan Lingkungan

Meskipun penyebab pasti sindrom Tourette belum diketahui, penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran penting. Jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan sindrom Tourette, risikonya untuk mengalami kondisi serupa lebih tinggi.

Selain faktor genetik, ketidakseimbangan senyawa kimia di otak, khususnya dopamin dan serotonin, juga diyakini berperan dalam munculnya gejala. Faktor lingkungan seperti stres masa kanak-kanak, paparan rokok saat kehamilan, hipoksia janin, dan infeksi juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan sindrom ini.

Jadi, apakah sindrom Tourette bisa sembuh? Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan sindrom Tourette secara total. 

Namun, dengan pengelolaan yang tepat melalui terapi, gaya hidup sehat, serta dukungan sosial, penderita dapat menjalani hidup dengan lebih nyaman dan produktif. 

Jika gejala dirasa mengganggu, berkonsultasi dengan dokter atau psikolog adalah langkah yang bijak untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Dengan memahami lebih dalam tentang sindrom Tourette, masyarakat dapat lebih bijak dalam mendukung individu yang mengalaminya. Pengelolaan yang tepat dapat memberikan harapan bagi penderita untuk tetap aktif dan menjalani kehidupan yang lebih baik. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya