Anak-anak yang selalu diberi makanan siap saji, seperti ayam goreng, rentan menderita kudis dan rakitis (pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor atau kalsium, berpotensi menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk).
Menurut Ketua Komite Kedokteran Kesehatan Masyarakat di Inggris, Dr Mark Temple, makanan di Inggris kini membuat kondisi seorang anak menjadi lebih buruk, seperti orang-orang di zaman perperangan dulu.
Rakitis dan kudis adalah dua penyakit yang sering timbul beberapa tahun lalu, yang disebabkan kurangnya asupan makanan sehat ke dalam tubuh.
Kudis dapat berkembang jika asupan vitamin C tiak mencukupi. Ini adalah bahan yang sangat penting bagi tubuh, untuk membentuk protein kolagen.
Tanpa vitamin C, kolagen tidak dapat diganti dan berbagai jenis jaringan menjadi rusak. Itu menyebabkan otot, nyeri sendi, perdarahan dan pembengkakan pada gusi.
Rakitis sendiri disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium dan vitamin D yang berasal dari makanan seperti minyak ikan dan telur.
"Hal ini menyebabkan tulang menjadi lunak dan cacat, yang dapat menyebabkan kelainan bentuk pada tulang," terang ahli gizi Ms Quirke, seperti dilansir Daily Mail, Kamis (4/7/2013).
(Adt/Abd)
Menurut Ketua Komite Kedokteran Kesehatan Masyarakat di Inggris, Dr Mark Temple, makanan di Inggris kini membuat kondisi seorang anak menjadi lebih buruk, seperti orang-orang di zaman perperangan dulu.
Rakitis dan kudis adalah dua penyakit yang sering timbul beberapa tahun lalu, yang disebabkan kurangnya asupan makanan sehat ke dalam tubuh.
Kudis dapat berkembang jika asupan vitamin C tiak mencukupi. Ini adalah bahan yang sangat penting bagi tubuh, untuk membentuk protein kolagen.
Tanpa vitamin C, kolagen tidak dapat diganti dan berbagai jenis jaringan menjadi rusak. Itu menyebabkan otot, nyeri sendi, perdarahan dan pembengkakan pada gusi.
Rakitis sendiri disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium dan vitamin D yang berasal dari makanan seperti minyak ikan dan telur.
"Hal ini menyebabkan tulang menjadi lunak dan cacat, yang dapat menyebabkan kelainan bentuk pada tulang," terang ahli gizi Ms Quirke, seperti dilansir Daily Mail, Kamis (4/7/2013).
(Adt/Abd)