Pencuci Tangan Khusus di `Urinoir`Pria

Seorang desainer Latvia menciptakan desain toilet untuk meningkatkan kebiasaan mencuci tangan bagi pria.

oleh Kusmiyati diperbarui 09 Jul 2013, 22:02 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2013, 22:02 WIB
toilet-130709c.jpg
Dalam hal kebersihan pria masih kalah dengan wanita. Tidak sedikit pria yang tidak mencuci tangan mereka setelah selesai dari kamar mandi. Bisa jadi, kuman dan bakteri bisa melekat pada tangan karena tidak mebiasakan mencuci tangan selepas buang air kecil.

Seorang desainer Latvia merancang toilet yang bisa membantu pria meningkatkan kebiasaan mencuci tangan. Kaspars Jursons menyertakan keran air seperti wastafel pada urinior (toilet pria), desain ini disebut dengan STAND seperti dilansir Dailymail, Selasa (9/7/2013).

"Jika Anda tidak memiliki kebiasaan mencuci tangan setelah pergi ke kamar mandi, maka sudah perlu diingatkan dari sekarang, ketika Anda dihadapkan dengan keran tepat di urinoir," ujar Jursons. Desain ini diciptakan sebagai rasa prihatin terhadap pria, dan mengharapkannya untuk terbiasa bersih. Keran diaktifkan oleh sensor sehingga lebih higienis dari keran yang biasa digunakan.

Penelitian terbaru oleh para ahli kesehatan lingkungan di Michigan State University, menemukan bahwa hanya satu dari 20 orang mencuci tangan mereka cukup lama untuk membunuh kuman berbahaya setelah mengunjungi toilet.

Sepertiga dari mereka tidak menggunakan sabun dan sepuluh persen tidak mencuci tangan sama sekali. Penelitian ini menyebutkan pria sangat buruk dalam hal mencuci tangan dengan benar guna menjaga kesehatan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, mencuci tangan adalah hal yang paling efektif yang harus dilakukan untuk mengurangi penyebaran penyakit menular.

Sebanyak 50 persen kemungkinan seseorang dapat dengan mudah terserang virus dan bakteri akibat malas mencuci tangan. Para ahli mengatakan dibutuhkan 15 sampai 20 detik tangan kuat mencuci dengan sabun dan air untuk secara efektif membunuh kuman yang menyebabkan infeksi.

Profesor bisnis perhotelan, Profesor Carl Borchgrevink dan timnya mengamati mencuci tangan di toilet bar, restoran dan perusahaan publik lainnya. Studi ini menemukan bahwa orang yang mencuci tangan mereka, rata-rata, hanya sekitar enam detik.

Diketahui bahwa 15 persen pria tidak mencuci tangan mereka sama sekali, dibandingkan dengan tujuh persen wanita dan ketika mereka melakukan mencuci tangan mereka, hanya 50 persen pria menggunakan sabun, dibandingkan dengan 78 persen wanita.

Dalam studi lain, peneliti dari kelompok universitas di AS mengungkapkan bahwa pria mungkin akan mencuci tangan mereka setelah pergi ke toilet jika mereka melihat pesan tulisan mengingatkan untuk melakukan hal tersebut.

Para ilmuwan mencatat tanda-tanda di toilet kampus diketahui empat dari lima mahasiswa mencuci tangan setiap kali mereka menggunakan kamar mandi.

Ada perbedaan dengan adanya poster atau tulisan pesan yang mengingatkan untuk mencuci tangan, sebelumnya dengan persentase 75 persen kini dengan adanya poster tersebut meningkat menjadi 86 persen.

(Mia/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya