Persentase Zat Berbahaya pada Takjil di Benhil Menurun

Makanan takjil yang berada di bendungan Hilir, Jakarta, ditemukan mengandung zat berbahaya, namun tahun ini jumlahnya menurun.

oleh Kusmiyati diperbarui 24 Jul 2013, 18:40 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2013, 18:40 WIB
takjil-130719b.jpg
.

Pedagang dadakan takjil atau menu berbuka puasa menjamur di setiap Bulan Ramadan. Makanan yang dijual dikemas semenarik seperti bermain warna.Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan sidak di pedagang takjil yang berada di Bendungan Hilir, Jakarta. Ditemukan makanan yang positif mengandung bahan berbahaya seperti formalin dan Rhodamin B."Pada pacar cina atau jelly yang bewarna merah mengandung rhodamin B dan formalin masih ditemukan di mie kuning basah," ujar Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan. Dan Bahan Berbahaya BPOM, Roy A. Sparringa, Rabu (24/6/2013).Namun, dibandingkan tahun lalu makanan yang ditemukan yang positif mengandung zat berbahaya sudah menurun."Tahun lalu ditemukan 26 persen dan setelah dilakukan penyidakan di penjual takjil di benhil menurun menjadi 21 persen," paparnya saat diwawancarai liputan6.com. (Mia/Mel)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya