Inilah Alasan Kenapa Ilmuwan Kembangkan Daging Sapi Buatan di Lab

Inilah alasan kenapa Mark Post, dokter ahli fisiologi dari Universitas Maastricht di Belanda mengembangkan daging sapi buatan di lab

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 06 Agu 2013, 11:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2013, 11:00 WIB
sapi-130715b.jpg
Inilah alasan kenapa Mark Post, dokter ahli fisiologi dari Universitas Maastricht di Belanda  mengembangkan daging sapi buatan yang dibudidayakan di laboratorum.

"Zaman sekarang, kita sudah menggunakan 70 persen dari seluruh kapasitas agrikultural untuk mengembangkan daging dari peternakan. Kita atau Anda butuh alternatif pengembangbiakan," ujar Profesor Post seperti dikutip dari Telegraph.co.uk, Selasa (6/8/2013).

Menurut Post, jika upaya pengembangan (membuat daging tiruan) tidak dilakukan sekarang, daging akan menjadi makanan mewah dan akan menjadi sangat mahal.

Sekitar 50 ounces atau 1.417,5 gram beefburger dikembangbiakkan di laboratorium dengan biaya  250.000 Poundsterling (3.929.874.960 rupiah) untuk memproduksinya. Burger ini sudah dicoba sang pembuatnya sebelum dipertontonkan di hadapan kalayak umum di London, Senin 5 Agustus.

Ketua gerakan antimakanan sampah Stuart menyambut baik upaya ini, namun mengkritik pula bahwa temuan ini merupakan bentuk kegagalan manusia dalam mengimbangi populasi dengan produksi makanan.

Stuart menyebutkan, daripada hanya fokus pada upaya pengembangan daging di laboratorium, lebih baik manajemen pengelolaan tanah, budaya membudaya makanan dan ekspansi makanan yang tak terkontrol diperbaiki demi memerangi persoalan kelaparan di dunia ini.

(Abd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya