Seorang bayi berusia 3 bulan di Garut, Jawa Barat harus hidup menderita akibat tak memiliki rongga hidung. Sang bayi harus bernapas melalui mulut sehingga ia sulit tidur dan kerap tersedak saat menyusui.
Bayi perempuan yang mungil itu diberi nama Sri Wulandari. Anak dari pasangan Rini dan Opik, warga Kampung Cipatat, Desa Cimurah, Karangpawitan, Garut, Jawa Bara, ini seringkali terbangun karena mulutnya tak sengaja tertutup saat tidur.
Kelopak mata bayi Sri juga tidak bisa terbuka normal karena bola matanya sangat kecil. Sang ibu, Rini mengaku pernah memeriksakan anaknya ke rumah sakit di Bandung. Namun, ia tak mampu membayar biaya untuk operasi buah hatinya itu.
"Harus dioperasi biayanya kan besar. Kata dokter ratusan juta, sedangkan saya dari mana," kata Rini dalam tayangan Liputan6 Siang, , Kamis (22/8/2013).
Â
Rini hanya pedagang warung kecil. Hidupnya pun masih menumpang di rumah orangtuanya bersama suaminya.
(Mel/*)
Bayi perempuan yang mungil itu diberi nama Sri Wulandari. Anak dari pasangan Rini dan Opik, warga Kampung Cipatat, Desa Cimurah, Karangpawitan, Garut, Jawa Bara, ini seringkali terbangun karena mulutnya tak sengaja tertutup saat tidur.
Kelopak mata bayi Sri juga tidak bisa terbuka normal karena bola matanya sangat kecil. Sang ibu, Rini mengaku pernah memeriksakan anaknya ke rumah sakit di Bandung. Namun, ia tak mampu membayar biaya untuk operasi buah hatinya itu.
"Harus dioperasi biayanya kan besar. Kata dokter ratusan juta, sedangkan saya dari mana," kata Rini dalam tayangan Liputan6 Siang, , Kamis (22/8/2013).
Â
Rini hanya pedagang warung kecil. Hidupnya pun masih menumpang di rumah orangtuanya bersama suaminya.
(Mel/*)