Diet Mediterania, Buat yang Ingin Panjang Umur

Mungkin diet ini sudah terdengar lama, namun karena banyak yang merasakan manfaat dari diet mediterania ini, kami akan membahasnya kembali.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 16 Sep 2013, 11:30 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2013, 11:30 WIB
diet-non-130910b.jpg
Mungkin diet ini sudah terdengar lama, namun karena banyak yang merasakan manfaat dari diet mediterania ini, kami akan membahasnya kembali.

Diet mediterania ini sebenarnya merupakan pola makan tradisional masyarakat Mediterania (Eropa) yang banyak makan sayuran dan buah. Sekalipun makan daging, tidak boleh lebih dari satu kali sebulan. Sementara ikan sangat dianjurkan.

Banyak yang percaya, diet ini selain bisa menurunkan berat tubuh menjadi ideal, juga bisa menurunkan risiko penyakit seperti stroke, jantung, dan bahkan penelitian terbaru menyebutkan bahwa diet ini bisa mengurangi risiko demensia (pikun) dan bikin orang panjang umur.


Apa itu diet mediterania?

Seperti dikutip dari Mayoclinic, Minggu (15/9/2013) Diet Mediterania menekankan pada pola makan nabati, seperti buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Sebagai bahan tambahan, diet ini membolehkan minyak zaitun dan minyak canola dan rempah-rempah tapi tanpa garam dan perisa tambahan atau MSG.

Apa sarapan terlihat seperti ketika Anda mengikuti diet Mediterania ? Menarik dan penuh makanan kaya serat , seperti buah dan biji-bijian , yang dapat membuat Anda merasa senang penuh selama berjam-jam . Versi ini menggunakan plain yogurt Yunani, blueberry , apel iris , roti gandum dan selai kacang .

Jika Anda sedang merencanakan diet untuk jantung sehat, diet Mediterania mungkin tepat bagi Anda. Diet Mediterania menggabungkan dasar-dasar makan sehat ditambah komponen lainnya yang mencirikan gaya memasak tradisional negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania.

Penelitian menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Bahkan, analisis lebih dari 1,5 juta orang dewasa yang mengikuti diet Mediterania dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker, serta Parkinson dan penyakit Alzheimer.

The Dietary Guidelines for Americans juga merekomendasikan diet ini sebagai diet untuk kesehatan dan mencegah penyakit.


Pola makan diet mediterania

Diet Mediterania memiliki piramida yang menekankan pada:

1. Makan makanan nabati seperti sayur dan buah

2. Mengganti mentega dengan lemak sehat. Misalnya ketika makan roti dimakan polos atau dicelupkan ke dalam minyak zaitun dengan tidak dimakan dengan mentega atau margarin yang berisi lemak jenuh.

3. Seperti minyak zaitun, menggunakan bahan masakan alami dan rempah-rempah sebagai pengganti garam

4. Membatasi daging merah

5. Makan ikan dan unggas setidaknya dua kali seminggu, Minum anggur merah (opsional).

Tak hanya pola makan, diet ini juga mengakui pentingnya aktif melakukan kegiatan fisik dan menikmati makan bersama keluarga dan teman-teman.


Tips diet mediterania

1. Sayuran dan buah harus mendominasi makanan Anda. Usahakan makan makanan yang segar dan utuh tanpa melalui proses masak. Tapi diet ini tidak menyarankan Anda untuk makan wortel, apel dan pisang.

2. Sertakan makanan ringan juga. Beralih ke roti gandum dan sereal dan mulai makan beras gandum atau beras merah dan produk pasta. Salad buah adalah cara yang tepat untuk makan sehat.

3. Ganti camilan dengan Kacang-kacangan dan biji-bijian yang merupakan sumber serat yang baik, protein dan lemak sehat. Tapi jauhkan almond, kacang mete, pistachio dan walnut. Kemudian pilih selai kacang alami, bukan jenis dengan lemak.

4. Coba zaitun atau minyak canola sebagai pengganti sehat untuk mentega atau margarin. Bubuhkan minyak zaitun di atas sayuran. Atau setelah pasta masak, tambahkan minyak zaitun dan bawang putih untuk bumbu.

5. Makan ikan setidaknya dua kali seminggu. Ikan tuna, salmon, mackerel dan herring adalah pilihan yang sehat. Panggang atau bakar ikan adalah pilihan yang tepat. Hindari melapisi ikan dengan tepung dan menggorengnya.

6. Batasi daging merah dan sebagai gantinya, makan ikan atau unggas. Hindari juga makanan olahan seperti sosis, baso dan olahan lainnya.

7. Pilih susu rendah lemak. Batasi produk susu lemak tinggi, seperti keju dan es krim. Beralih ke susu skim, yoghurt bebas lemak dan keju rendah lemak.

(Fit/Igw)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya