12 dari 100 Kematian Terjadi karena Penyakit Saraf

4,5 sampai 11 pseruh persen dari seluruh beban penyakit manusia terjadi karena gangguan sarafs

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 24 Sep 2013, 16:30 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2013, 16:30 WIB
jenazah-130924b.jpg
Penyakit saraf memberi beban sangat berat bagi penderita, keluarga dan masyarakat. Kondisi ini menyebabkan 12 dari setiap 100 kematian, kata Presiden Kongres Ahli Saraf Dunia 2013 Eduard Auff di Wina, Senin 23 September.
    
"Antara 4,5 dan 11 persen dari seluruh beban penyakit pada manusia disebabkan oleh penyakit saraf," kata Auff, yang juga Kepala Departemen Neurologi di Medical University of Vienna, dalam sambutannya saat membuka kongres di Wina, Austria seperti dikutip dari Antara, Selasa (24/9/2013) .
    
Kepala Neurological Clinic di Medical University of Innsbruck Werner Poewe mengatakan sebanyak 30 persen dari semua penyakit adalah sakit pada otak. Ia mengatakan pada 2010, 35,6 juta orang di seluruh dunia menderita demensia, yang diperkirakan akan bertambah jadi 100 juta orang pada 2030.
    
Jumlah penderita penyakit lain saraf seperti penyakit Parkinson’s juga diperkirakan naik selama kurun waktu yang sama.
    
Poewe mengatakan masalah dalam penyakit syaraf ialah diagnosis seringkali dilakukan sudah sangat terlambat, seringkali tidak dilakukan sebelum munculnya gejala. Saat penyakit tersebut sudah berada pada tahap maju, sehingga menyulitkan campur tangan guna menunda kemunculan dan perkembangannya.
    
Ia mengatakan satu proyek yang menggunakan ultrasound dalam pemeriksaan otak terhadap tiga jura orang di Austria yang berusia di atas 50 tahun memperlihatkan sebanyak 750.000 orang memiliki tanda mencurigakan mengenai penyakit dan membuat campur tangan dini lebih efektif.
    
Kongres 2013 tersebut dihadiri 8.000 profesional medis dari 127 negara dan dijadwalkan berlangsung sampai Kamis.

(Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya