[VIDEO] Awas, Sapi Pemakan Sampah Tak Layak Dimakan!

Setiap hari, ratusan sapi digembalakan di TPA Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Padahal, daging sapi pemakan sampah berbahaya.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Sep 2013, 13:30 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2013, 13:30 WIB
sapi-sampah-130925-b.jpg
Memotong hewan kurban selalu dilakukan saat perayaan Iduladha. Tapi, sapi-sapi pemakan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo, Jawa Tengah, semakin banyak yang dijual untuk dikonsumsi. Padahal, berdasarkan hasil penelitian, daging sapi pemakan sampah mengandung timbal yang melebihi ambang batas dan sangat berbahaya buat kesehatan jika dikonsumsi.

Setiap hari, ratusan sapi digembalakan di TPA Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Sapi-sapi ini pun leluasa memakan sampah-sampah yang menumpuk di TPA itu. Ternyata, sapi-sapi ini juga dijual untuk dikonsumsi. Biasanya sapi pemakan sampah ini dijual di luar kota melalui tengkulak. Mendekati Hari Raya Idul Adha, jumlah sapi yang dijual ke luar kota semakin banyak.

Padahal, sapi-sapi pemakan sampah ini sangat berbahaya jika dikonsumsi. Peneliti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret, Pranoto, berdasarkan penelitian daging sapi pemakan sampah di TPA Cempo mengandung zat kimia plumbum atau timbal yang melebihi ambang batas aman. Zat kimia ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan bisa mengakibatkan penyakit kronis seperti kanker dan penurunan daya tahan tubuh. Dampaknya memang tidak dirasakan dalam waktu singkat.

Bagi masyarakat awam akan sulit membedakan daging sapi pemakan sampah dan sapi yang dipelihara dengan makanan alami. Ironisnya, sapi-sapi pemakan sampah asal TPA Putri Cempo selama ini justru dijual ke luar Kota Solo, seperti Surabaya dan Jakarta.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya