Plasenta Ibu Baru Melahirkan Kini Bisa Diminum

Plasenta ibu yang baru melahirkan bisa diubah jadi pil kesehatan dan katanya memiliki segudang manfaat buat kesehatan.

oleh Melly Febrida diperbarui 28 Sep 2013, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2013, 12:00 WIB
wanita-taiwan-hamil-130902b.jpg
Ibu yang baru melahirkan biasanya menyimpan plasentanya dan memakannya. Ini menjadi tren berkembang di kalangan ibu baru. Namun, kini ibu-ibu di Amerika Serikat (AS) bisa menyimpannya dalam bentuk pil sehingga bisa dipakai selama bertahun-tahun.

Penelitian plasenta memang masih jarang, tapi para ibu yang mencobanya meyakini praktik tersebut berhasil memperbanyak ASInya, membantu ketidakseimbangan hormon, mengurangi depresi, dan masih banyak lagi.

Kini, sebuah perusahaan Amerika Serika menciptakan pil plasenta yang dijuluki placentophagia. Dengan pil yang dibuat dari plasenta asli si ibu, kini bisa digunakan selama bertahun-tahun setelah kelahiran.

Plasenta berhubungan dengan perkembangan janin pada dinding rahim dan memungkinkan penyerapan nutrisi, eliminasi limban, pertukaran gas melalui suplai darah ibu dan biasanya dibuang setelah lahir.

Namun, PlacentaWise di Lindon, Utah, menawarkan layanan untuk mengubah plasenta ibu baru menjadi suplemen kesehatan, hanya 48 jam setelah kelahiran.

"Ini tidak aneh atau menakutkan atau kotor, itu ilmu," begitu slogan perusahaan tersebut seperti dikutip Dailymail, Sabtu (28/9

Plasenta yang diproduksi sekitar 100-175 kapsul tergantung dari ukuran plasenta. Untuk proses ini ibu baru bisa mendeposit US$ 50.

Menurut perusahaan itu, pil plasenta personal tersebut kaya nutrisi dan hormon yang penting seperti estrogen, progesteron, testosteron untuk pengembangan kelenjar susu yang persiapan menyusui. Oksitosin dianggap mengurangi rasa sakit, meningkatkan ikatan ibu dan anak, dan menetralkan produksi hormon stres seperti kortisol.

Selain itu ada beberapa bahan alami lainnya seperti thyroid stimulating hormone, kortison, interferon, zat besi, hemoglobin, dan laktogen plasenta manusia.

(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya